Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia bakal menjalani partai terakhirnya pada penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 2023. Setelah meraih dua hasil imbang, pasukan Bima Sakti harus berhadapan dengan tim terluka Maroko di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Kamis (16/11/2023), kick off 19.00 WIB.
Dua hasil imbang membuat Indonesia tak boleh kehilangan poin melawan Maroko. Tiket ke babak 16 besar hanya bisa diraih bila Garuda Asia mampu bermain imbang atau menang di laga terakhir.
Baca Juga
Piala AFF 2024: Trio Bek Timnas Indonesia Jadi Kunci saat Lawan Filipina di Manahan
Vietnam Punya Peluang Besar Masuk Semifinal Piala AFF 2024, Bagaimana dengan Timnas Indonesia?
Shin Tae-yong Dapat Saran Mainkan Dethan dalam Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Ini Alasannya
Namun Maroko juga di posisi sulit setelah kalah 0-2 dari Ekuador. Dengan torehan 3 poin dari kemenangan atas Panama, Maroko juga tidak mau kalah demi mengamankan tiket ke fase gugur.
Advertisement
Menurut Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, pasukannya sudah siap bertemu Maroko. Kebugaran para pemain sudah kembali pulih setelah menjalani dua hari waktu recovery.
"Kami sudah dua hari recovery, kemarin dan hari ini, alhamdulillah pemain sudah siap dan bersyukur tidak ada yang cedera," kata Bima di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Rabu (15/11/2023).
"Siapapun yang dipercaya besok, mereka akan tampil seratus persen demi mengamankan lolos ke fase gugur,” ujarnya seperti dikutip siaran pers tim pusat informasi Piala Dunia U-17 Indonesia.
Bima pun mengingatkan para pemain untuk fokus sepanjang laga. Sebab, Maroko memiliki beberapa pemain yang membela klub Eropa. Sebut saja Adam Boufandar (Juventus), Naoufel El Hannach (PSG), Anas Alaoui (Eintracht Frankfurt), hingga Amine Ezzarhouni (Lille).
Nama-nama itu tentu saja sudah terbiasa dengan situasi kompetitif Eropa.
“Kami melihat Maroko tim bagus, kami tidak boleh menganggap Maroko di bawah Ekuador atau Panama. Mereka semua sama. Yang pasti fokus sejak awal kurangi kesalahan sendiri, fokus dasar teknik bagaimana passing kontrol,” ungkap Bima Sakti.
“Mereka memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Maroko memiliki organsiasi bagus dan pintar mainnya. Counter attack juga sangat cepat. Saya lihat setelah pertandingan pemain lebih percaya diri dan yakin bahwasanya kita bisa,” imbuhnya.
Timnas Indonesia U-17 Tidak Harus Menang Lawan Maroko
Maroko kini ada di posisi kedua dengan tiga poin, sedangkan Indonesia di posisi ketiga mengoleksi dua angka. Ekuador berada di peringkat teratas berkat koleksi empat poin dari dua pertandingan.
Poin maksimal Maroko adalah enam jika mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-17. Sedangkan Timnas Indonesia U-17 poin maksimalnya lima.
Bima Sakti menyebut tidak harus memenangi laga kontra Maroko untuk bisa lolos ke 16 besar. Hasil seri saja disebutnya sudah cukup. Sebab, dengan begitu Timnas Indonesia U-17 bakal mengemas tiga poin dan menghuni posisi ketiga.
“Yang pasti kami ingin menang, targetnya itu. Kalau situasi tidak bisa menang, minimal seri. Nanti soal hasil yang paling penting kami bisa lolos, bisa juara grup, runner-up, atau peringkat ketiga terbaik,” ujarnya.
Advertisement
Pemain Timnas Indonesia U-17 Tidak Terbeban
Sementara itu, bek Timnas Indonesia U-17, Sulthan Zaky tidak merasa terbebani dengan pertandingan terakhir. Dia dan rekan-rekannya tetap ingin berjuang dan termotivasi meraih hasil terbaik.
“Suasana sekarang anak-anak happy dan tidak terlalu terbebani untuk pertandingan. Meski begitu, kami tetap serius. Kami bukan terbebani tapi sebagai motivasi buat kami, apalagi membawa nama negara dan masyarakat berharap kita bisa lolos dan itu kami jadikan motivasi,” ucapnya.
Pertandingan terakhir Grup A Piala Dunia U-17 akan digelar secara bersamaan pada Kamis (16/11/2023) pukul 19.00 WIB di dua stadion. Laga Timnas Indonesia kontra Maroko akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Sedangkan Ekuador melawan Panama akan digelar di Stadion Manahan, Solo.