Pep Guardiola: 3 Poin Harga Mati bagi City saat Lawan Tottenham

Manajer Manchester City, Pep Guardiola tegaskan bahwa Arsenal adalah juara apabila timnya tidak mampu atasi perlawanan dari Tottenham Hotspur

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 14 Mei 2024, 23:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 23:00 WIB
Foto: Erling Haaland Tak Berkutik, Man City Gagal Taklukkan Arsenal di Liga Inggris
Reaksi tak puas pelatih Manchester City, Pep Guardiola kepada pemainnya, Jack Grealish usai ditahan imbang 0-0 Arsenal setelah berakhirnya laga pekan ke-30 Premier League 2023/2024 di Etihad Stadium, Manchester, Minggu (31/3/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta- Pep Guardiola, manajer Manchester City, menyoroti pentingnya pertandingan timnya melawan Tottenham Hotspur dalam upaya mereka meraih rekor gelar Liga Premier keempat berturut-turut. Dalam konferensi pers menjelang pertandingan, Guardiola menekankan bahwa kekalahan akan membuka jalan bagi rival mereka, Arsenal, untuk merebut gelar.

Pep Guardiola mengatakan timnya harus menang di Stadion Tottenham Hotspur pada hari Rabu (15/5/2024) dinihari jika tidak, "Arsenal akan menjadi juara,"

Kemenangan atas The Spurs akan memberi City peluang untuk mengklaim gelar keempat berturut-turut ketika mereka bermain melawan West Ham di Stadion Etihad pada hari terakhir musim ini.

“Pada awal musim, kami tidak memikirkan empat Liga Premier. Jika kami berada di bulan Februari, Maret, April dan kami masih di sana, kami masih bisa melakukannya, setelah itu muncul sesuatu di kepala kami yang mengatakan, teman-teman, belum ada tim yang melakukannya. Itu menunjukkan betapa sulitnya itu," kata Guardiola pada konferensi pers. 

Tantangan Meraih Gelar Keempat Secara Berturut-turut

Pep Guardiola - Manchester City vs Real Madrid: Leg Kedua Perempatfinal Liga Champions 2023/2024
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memberi instruksi kepada para pemainnya jelang babak perpanjangan waktu menghadapi Real Madrid pada laga leg kedua perempatfinal Liga Champions 2023/2024 di Etihad Stadium, Manchester, Rabu (18/4/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

Pep Guardiola mendekati ambisi luar biasa meraih gelar Liga Premier keempat secara beruntun. Namun, perjalanan menuju rekor ini tidaklah mudah, seperti yang diungkapkan oleh Guardiola saat ia merujuk pada sejarah beberapa tim hebat yang gagal mencapainya.

Guardiola tidak mengabaikan kerumitan dari misi ini. Ia mengacu pada kegagalan Liverpool di era 1980-an, diikuti dengan periode gemilang Manchester United di bawah kepemimpinan legendaris Sir Alex Ferguson pada 1990-an. Kemudian, dia menyoroti dominasi Chelsea di bawah kepemimpinan Roman Abramovich dan Jose Mourinho, serta periode kejayaan Arsenal di bawah Arsene Wenger. Bagi Guardiola, rekor ini bukan hanya prestasi, tetapi juga tantangan besar yang mengharuskan konsistensi dan ketahanan.

Di tengah ambisinya, Guardiola tetap waspada dengan tantangan yang muncul. Tottenham Hotspur yang tengah bersaing ketat menjadi sorotan. Namun, Guardiola menegaskan bahwa dia tidak menganggap enteng pertandingan melawan Tottenham. Dia menolak untuk berspekulasi bahwa Spurs akan mengalahkan City demi kepentingan rival mereka, Arsenal.

Tottenham vs Manchester City: Pertarungan Sengit di Antara Ambisi

Tottenham Hotspur, dengan rekor tak terkalahkan di kandang mereka melawan Manchester City, menjadi latar belakang yang apik dalam pertempuran ambisi tim.

Tottenham telah menjadi batu sandungan bagi City, menutup pintu gawang mereka selama empat pertandingan kandang terakhir tanpa kebobolan satu gol pun. Meski dalam perlombaan untuk memastikan tiket ke kompetisi Eropa musim depan, cerita di belakang layar menjadi semakin menarik. Ada dugaan bahwa sebagian penggemar Tottenham lebih memilih kekalahan dari City demi merusak peluang rival sekota mereka, Arsenal, dalam meraih gelar.

Guardiola dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa Tottenham akan tampil dalam performa terbaik mereka. Dia menegaskan bahwa tuduhan yang menurunkan level mereka akan "menyinggung" Ange Postecoglou, dan mengingatkan bahwa setiap tim akan mempersiapkan pertandingan dengan serius.

“Saya memberikan saran saya, jangan menanyakan pertanyaan ini kepada Ange atau para pemain, mereka akan tersinggung. Saya tidak pernah membayangkan ada pemain atau manajer yang tidak mempersiapkan pertandingan untuk memenangkannya. Mungkin mereka punya peluang lolos ke Liga Champions," tegas Guardiola.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya