Liputan6.com, Jakarta - Manchester City mulai menyiapkan rencana suksesi kepemimpinan dengan mengawasi perkembangan Cesc Fabregas, pelatih kepala muda berbakat yang kini menangani Como 1907.
Meski Pep Guardiola baru saja memperpanjang kontrak hingga musim panas 2027, setelah sebelumnya mengukir sejarah cemerlang dengan memenangkan 18 trofi, manajemen City tetap bersikap proaktif.
Advertisement
Baca Juga
Musim 2024/2025 yang penuh gejolak dan potensi musim tanpa trofi telah memicu diskusi internal tentang masa depan kepelatihannya. Manchester City tidak ingin terjebak dalam situasi tanpa persiapan ketika saatnya Guardiola memutuskan untuk angkat kaki dari Stadion Etihad.
Advertisement
Klub secara strategis mulai menginventarisasi calon-calon potensial yang dapat melanjutkan warisan Guardiola. Cesc Fabregas, legenda sepak bola yang kini mengembangkan karir kepelatihan di Como, menjadi salah satu kandidat menarik.
Jejak gemilangnya sebagai pemain dan potensi taktikal yang dimilikinya membuat City menaruh perhatian serius.
Â
Melesatnya Karier Kepelatihan Cesc Fabregas
Cesc Fabregas menjalani kiprah kepelatihan dengan kecepatan yang mengagumkan. Setelah gantung sepatu pada 2023, mantan gelandang berbakat berusia 37 tahun ini langsung mengambil alih kendali Como 1907, sambil memperoleh lisensi kepelatihan UEFA A.
Namun, kiprahnya kini menarik perhatian raksasa Eropa. Manchester City, Barcelona, Inter Milan, dan AC Milan tercatat tengah mengamati perkembangan karier kepelatihan sang legenda sepak bola.
Setelah 20 tahun karier gemilang yang membawanya bermain di Arsenal, Barcelona, Chelsea, hingga Monaco, Fabregas kini menulis ulang sejarah di sisi lain garis lapangan.
Nama-nama besar seperti Xabi Alonso, Vincent Kompany, dan Michel juga beredar dalam spekulasi suksesi kepelatihan Manchester City pasca kepelatihan Pep Guardiola. Namun, sosok Fabregas semakin menarik perhatian.
Advertisement
Kiprah Cesc Fabregas di Como
Cesc Fabregas membuktikan dirinya bukan sekadar legenda lapangan, melainkan juga arsitek berbakat di sisi kepelatihan. Sejak diangkat menjadi pelatih kepala Como pada Juli tahun lalu, ia telah mengukir prestasi membawa klub promosi ke Serie A serta berpeluang besar bertahan di kasta tertinggi.
Pemenang Piala Dunia 2010 ini tidak hanya sekedar manajer biasa. Reputasinya mampu menarik sejumlah pemain ternama seperti Pepe Reina, Sergi Roberto, Dele Alli, Nico Paz, Assane Diao, dan Andrea Belotti ke klub yang baru kembali ke Liga Italia setelah absen 21 tahun.
Prestasi Fabregas begitu mengesankan. Como kini berada di posisi ke-13 klasemen, dengan keunggulan enam poin dari zona degradasi yang merupakan sebuah pencapaian luar biasa untuk klub dengan sejarah yang relatif terbatas.
Meski kontraknya berlangsung hingga empat tahun ke depan, nama Fabregas kini masuk dalam radar klub-klub top Eropa. Manchester City, Barcelona, Inter Milan, dan AC Milan mulai memperhatikan potensinya.
