Greysia Polii Merasa Kembali sebagai Atlet Masuk dalam Tim Olimpiade Paris 2024

Greysia Polii memiliki tugas jadi pendukung untuk pebulu tangkis Indonesia dalam tim ad hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 23 Jul 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 07:30 WIB
Foto: Momen Luapan Kegembiraan Pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Saat Berhasil Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Greysia Polii memiliki tugas jadi pendukung untuk pebulu tangkis Indonesia dalam tim ad hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024. (AP Photo/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Greysia Polii dipercaya mengisi pos mentor tim ad hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini juga ikut hadir dalam pemusatan latihan di Chambly.

Greysia Polii mengaku masih merasa dirinya sebagai atlet saat masuk dalam tim Olimpiade Paris. "Saya saat undian ganda putri keluar masih ada tegangnya. Mungkin karena masih merasa menjadi bagian dari tim Olimpiade sebagai atlet," candanya seperti dikutip dalam rilis PBSI, baru-baru ini.

"Memang masih menjadi bagian, tetapi tugasnya yang berbeda. Lebih kepada bagaimana cara jadi pendukung yang baik buat anak-anak. Itu yang lebih ditekankan sekarang," sambungnya.

Greysia menyampaikan bahwa semua yang akan berlaga di Olimpiade Paris harus terus merenungkan tujuan."Saat training camp seperti ini, anak-anak harus kembali menguatkan fokus tujuan mereka ke sini itu untuk apa?," ujar Greysia.

"Saya pernah bilang, saat latihan berekspektasi lah setinggi-tingginya tapi tapi ketika sudah bertanding, lupakan semua dan fokus pada permainan. Semoga anak-anak bisa menerapkan itu semua," harap Greysia Polii.

 

Olimpiade Tokyo 2020

Foto: Momen Luapan Kegembiraan Pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Saat Berhasil Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Pasangan Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii (kiri) merayakan kemenangan setelah pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dan Chen Qingchen dari China selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (AFP/Alexander Nemenov)

Pengalaman menantang dialami Greysia Polii menjelang Olimpiade Tokyo 2020. Cerita tersebut diharapkan bisa menginspirasi semua atlet.

"Di Tokyo 2020 ketika masih dalam keadaan pandemi Covid-19, tiga bulan sebelum pelaksanaan, saya dan semua tim masih bertanya-tanya, ini jadi tidak Olimpiade, diundur lagi atau batal, atau seperti apa?," cerita Greysia.

"Semua serba tidak pasti membuat persiapan kami sempat turun. Kami seperti melawan lawan yang tidak terlihat. Akhirnya saya dan Apri mengutamakan latihan mental terlebih dahulu. Psikis kami ditempa agar bisa melepaskan tekanan yang sedang kami hadapi saat itu," kata Greysia lagi.

Saat masuk training camp, Greysia mengalami stress yang tinggi tapi dia berhasil melewatinya. "Di Kumamoto level stress kami naik 1000%. Mau bertemu orang yang bahkan satu tim saja takut, di kamar juga stress dengan hal yang sama," aku Greysia.

"Latihan mental yang tadi saya bilang benar sangat membantu dalam mencari hiburan dan merilekskan pikiran," ucap Greysia.

Greysia berkata, "Training camp ini sangat penting karena sebagai manusia biasa, normal merasa jenuh dengan tempat latihan yang sama sepanjang tahun. Dengan training camp, suasana bisa kembali fresh tapi tetap dengan fokus yang tinggi."

"Selain itu, tim bisa lebih kompak. Suasana itu pada akhirnya bisa saja menentukan feel di lapangan."

 

Peluang Apri/Fadia di Olimpiade Paris 2024

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti - Olimpiade Paris 2024 - Olimpiade Paris
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berlatih tanding dengan pasangan Prancis Margot Lambert/Anne Tran pada training camp di Chambly, Jumat (19/7), jelang Olimpiade Paris 2024. (foto: PBSI)

Disinggung mengenai peluang Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di fase grup Olimpiade Paris 2024, Greysia Polii meyakini peluang sangat terbuka.

"Kalau dari persaingan ganda putri, menurut saya peringkat satu sampai ke Apri/Fadia itu sama rata. Tinggal bagaimana Apri/Fadia harus bisa mengaplikasikan semua yang sudah dipelajari, yang sudah didapat pada latihan ke lapangan," tukas Greysia.

"Orang bilang Apri/Fadia di grup yang tidak enak tapi ini Olimpiade dan semua memang yang terbaik. Peluang selalu terbuka," tutupnya.

 

Infografis bulu tangkis
Infografis bulu tangkis. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya