Liputan6.com, Jakarta - Liverpool disebut telah menentukan sasaran utama untuk menggantikan Virgil van Dijk dengan mengincar bek andalan Inter Milan, Alessandro Bastoni, sebagai calon utama untuk mengisi kekosongan di lini pertahanan tim.
Musim penuh harapan bagi klub Merseyside kini terancam dengan kemungkinan kehilangan tiga pilar utama yakni Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, dan van Dijk. Ketiga pemain kunci berpotensi meninggalkan Anfield saat kontrak mereka berakhir musim panas mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Situasi memanas setelah Virgil van Dijk memberikan pernyataan pasca kekalahan 1-2 dari Newcastle di final Carabao Cup sebelum jeda internasional. Kapten tim menyebut akan ada pengumuman tentang masa depannya sebelum musim berakhir, namun keraguan terus meningkat menjelang penutupan musim 2024/2025.
Advertisement
Pelatih Arne Slot kini menghadapi tantangan berat dengan prospek kehilangan pemimpin lapangan. Kondisi makin rumit dengan informasi mengenai menguatnya hubungan van Dijk dengan Paris Saint-Germain dalam beberapa hari terakhir.
Di tengah situasi ini, laporan dari Fichajes mengungkapkan bahwa Liverpool telah menetapkan Bastoni sebagai target utama pengganti Van Dijk. Sumber tersebut menyebutkan The Reds siap mengajukan tawaran sebesar 62 juta poundsterling untuk mengamankan tanda tangan bek internasional Italia tersebut.
Dua Profil Berbeda dalam Pertahanan Elite
Perjalanan karier Alessandro Bastoni di Inter Milan telah dihiasi dengan kesuksesan luar biasa. Bek Italia ini telah mengoleksi dua gelar Serie A yakni pada musim 2021/2022 dan 2023/2024. dan kini berada di ambang meraih trofi liga ketiga, dengan Inter yang kokoh memimpin klasemen saat ini.
Di usia 25 tahun, Bastoni telah memantapkan posisinya sebagai bek kiri dalam formasi tiga bek Inter. Kekuatan utamanya adalah kemampuan distribusi bola luar biasa, dengan total 1.948 umpan yang melampaui bahkan gelandang kreatif Nicolo Barella (1.478 umpan).
Keunggulannya juga terlihat dalam pertahanan blok rendah, dengan kecerdasan posisional dan antisipasi sebagai senjata utama. Perannya vital dalam kampanye Inter di Liga Champions, hanya kebobolan satu gol di fase grup meski menghadapi tim-tim elite seperti Manchester City, Arsenal, RB Leipzig, dan Leverkusen.
Dibandingkan dengan van Dijk dalam pertarungan udara, perbedaan terlihat jelas. Bastoni hanya memenangkan 1,4 duel udara per 90 menit di Serie A (rasio 63%), sedangkan van Dijk mencatatkan 3,1 duel per 90 menit di Liga Premier (keberhasilan 71%).
Perbedaan karakteristik ini menjadi pertimbangan penting bagi Liverpool dalam upaya mereka mencari penerus van Dijk yang ideal untuk mempertahankan dominasi di lini belakang.
Â
Advertisement
Tantangan Menemukan Penerus Ideal Van Dijk
Meski Alessandro Bastoni unggul dalam penguasaan bola dibanding Virgil van Dijk, kemampuannya mengisi kekosongan kapten Liverpool diragukan. Menemukan pengganti dengan pengaruh serupa tampak nyaris mustahil.
Van Dijk terbukti sebagai bek tengah serba bisa yang langka. Dominasinya di udara, duel permukaan, dan kemampuan mengamankan lini pertahanan tinggi menjadikannya salah satu bek terbaik dunia.
Marc Guehi dari Crystal Palace dan Schlotterbeck dari Dortmund memang dikaitkan dengan Anfield. Namun keduanya tidak menunjukkan dominasi setinggi van Dijk dalam duel udara yang menjadi ciri khas Liverpool.
Sejarah memberi pelajaran bagi The Reds. Saat van Dijk absen musim 2020/2021 karena cedera, Liverpool gagal mempertahankan gelar Liga Premier, mengingatkan pentingnya sosok pemimpin pertahanan.
Mungkin inilah saatnya penggemar Liverpool menerima kenyataan pahit, siapapun pengganti van Dijk akan menjadi penurunan kualitas. Menemukan kombinasi langka kemampuan fisik, kepemimpinan, dan teknis setinggi van Dijk adalah tantangan besar bagi manajemen.
