Kemampuan brilian yang dimiliki kiper Timnas Spanyol Iker Casillas di bawah mistar gawang sudah tentu tak diragukan lagi. Refleks bagus serta jiwa kepemimpinan sang pemain di lapangan yang bagus, membuat dirinya jadi pilihan utama di Skuat Matador. Bahkan, selama lebih dari 10 tahun Casillas sukses menggeser kiper-kiper tenar lainnya seperti Pepe Reina dan Victor Valdes ke posisi penjaga gawang cadangan La Furia Roja.
Reina dan Valdes mau tak mau harus menerima keadaan itu. Dibandingkan dengan mereka berdua, bakat Casillas memang menonjol lebih dulu. Sejak awal tahun 2000-an, Casillas sudah dipercaya menjaga gawang Real Madrid. Sedangkan Reina dan Valdes, nama mereka saat itu belum setenar seperti sekarang ini.
Tapi jika melihat catatan prestasi tiga kiper Spanyol dalam beberapa tahun terakhir, rasanya pantas jika Reina dan Valdes disejajarkan dengan Casillas. Namun sayangnya, pelatih Spanyol Vicente Del Bosque selalu menunjuk Casillas di laga-laga besar dan resmi seperti Piala Konfederasi yang baru selesai akhir pekan kemarin.
Sempat tampil memukau di awal babak penyisihan dan semifinal, Casillas justru terpuruk menghadapi serangan gencar tuan rumah Brasil di puncak laga grandfinal Senin 1 Juli pagi WIB. Kiper yang juga kerap disapa San Iker itu harus merelakan gawangnya kebobolan sebanyak tiga kali. Alhasil, Spanyol gagal merebut gelar juara pada turnamen yang dijuluki mini World Cup tersebut.
Sebagai seorang kiper, Casillas memang memiliki segalanya. Namun dalam beberapa bulan terakhir, dirinya justru dipinggirkan pelatih Jose Mourinho di bangku cadangan Real Madrid. Keadaan itu secara tak langsung disebut-sebut sebagai biang keladi dari menurunnya performa pemain berpostur 182 cm ini.
Publik pun sempat bertanya-tanya mengapa bukan Reina atau Valdes yang diturunkan. Padahal, dua kiper tadi terbukti tampil konsisten bersama klubnya masing-masing. Reina selalu jadi andalan Liverpool. Sedangkan Valdes, dirinya sukses dengan Barcelona. Saking suksesnya, Valdes sampai sudah merasakan semua gelar bergengsi di ranah sepakbola (Liga Champions, Piala Super Eropa, La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub).
Sementara Casillas, di Madrid posisinya digeser oleh Diego Lopez. Bersama Madrid, mantan kiper Sevilla itu sukses menunjukkan penampilannya yang memukau. Bahkan, publik banyak yang mendukung agar Lopez juga masuk ke skuat Timnas Spanyol.
Namun sayang, kesempatan Lopez, Reina, dan Valdes masih tipis untuk menempati posisi kiper utama Timnas Spanyol. Selain karena faktor pengalaman, kedekatan usia Casillas dengan tiga kiper saingannya juga jadi alasan kenapa Del Bosque kebingungan mencari kiper pengganti yang memiliki kualitas hebat dengan usia yang lebih muda.
Saat ini, usia Casillas sudah menginjak 32 tahun. Sedangkan Valdes dan Lopez, usia mereka masih sama-sama 31 tahun. Sementara Reina, kiper jebolan La Masia itu masih berusia 30 tahun.
Spanyol sebenarnya memiliki dua kiper muda berbakat David De Gea (22) dan Victor Guaita (26). Namun baru De Gea yang tampil lebih konsisten. Bersama Manchester United dan Timnas U-23, De Gea mampu menunjukkan kelasnya sebagai kiper masa depan. Sayangnya, itu juga dianggap belum cukup untuk menggeser keperkasaan Casillas.
Jika tahun depan tak cedera, Casillas sepertinya akan kembali terpilih sebagai kiper utama Tim Matador. Tapi tiga tahun mendatang, saat Euro 2016 digelar di Prancis, mungkin era Casillas akan berakhir dan sebagai penggantinya, kiper-kiper muda seperti De Gea berpeluang mengambil alih posisinya. (Berbagai sumber/*)