Jelang Reli Jerman, Subhan Aksa Jajal Mobil Fiesta R5

Dia mendapatkan arahan dari pereli Inggris, Elfyin Evans dalam mengendarai mobil berspesifikasi tinggi ini.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Agu 2013, 22:58 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2013, 22:58 WIB
subhan-aksa-130817c.jpg
Subhan Aksa mempersiapkan diri dengan baik menjelang Reli Jerman untuk kelas WRC 2 pada 22-25 Agustus mendatang. Datang lebih cepat, Subhan dan navigator Nicola Arena (Italia) langsung tancap gas dengan mobil baru Fiesta R5. Ini kali pertama ia mengendarai mobil reli spesifikasi tertinggi kedua dari lima katagori spek mobil di kelas WRC2 itu.

Dalam dua seri lomba sebelumnya di Rally Portugal dan Yunani, ia menggeber versi RRC (Regional Rally Car) dan belum membuahkan poin. Kedua mobil kompetisi ini dibangun oleh rumah modifikasi M-Sport yang punya pengalaman panjang di kancah reli dunia.

"Hari ini kami tes mobil sejauh 100-an km. Sangat produktif. Performa mobil sangat beda dengan RRC dan secara teknis sudah sangat dekat dengan spek mobil WRC (World Rally Car)," ujar Ubang, panggilan Subhan Aksa.

Adaptasi dan pengenalan awal pada karakter mobil terbilang cepat dan sangat terbantu oleh arahan Elfyin Evans yang merupakan juara dunia Junior WRC 2012.  Pereli Inggris itu memang sangat paham R5 karena ia ikut mengembangkannya. R5 sendiri baru diluncurkan resmi dalam kompetisi pada Rally Finlandia pada 1-3 Agustus lalu. Dalam debut itu tercatat lima pereli telah menggunakannya dan langsung berhasil podium pertama di kelas WRC2.

"Elfyn banyak memberi masukan penting. Soal kecepatan mobil memang masih tertinggal. Itu karena belum terbiasa saja dan perlu sedikit waktu lagi untuk membiasakan diri dan mendapatkan feeling di balik kemudi," tambah Ubang.

Diakui pembalap Bosowa Fastron World Rally Team itu, dia masih merasakan sedikit kesulitan dalam mengendalikan kemudi R5.Selain karena mobil baru dengan spek baru, lintasan juga full aspal, sesuatu yang belum pernah dirasakannya.Terakhir ia ikut reli aspal pada November 2012 saat masih bertarung dalam katagori PWRC dan finis 5 Besar di akhir kompetisi.

"Dari segi teknis, sedikit perbedaan dibandingkan versi RRC. Untuk keluar dari low corner (tikungan pelan), mobil RRC lebih punya power. Saya agak kesulitan dengan R5 pada tikungan seperti itu. Tapi, ini saya kira soal waktu dan kebiasaan saja. Sejalan dengan reli yang akan berlangsung pekan depan semoga bisa lebih dimaksimalkan," tuturnya.

Ubang maupun manajemen tim BFRT berharap dapat poin perdana di kelas WRC2, kelas yang yang baru tahun ini diperkenalkan FIA (Federasi Balap Mobil Internasional). Kesempatan Ubang tentu terbuka dengan mobil barunya, meski reli akan berlangsung sepenuhnya di lintasan aspal. Pengalaman tahun lalu di Rally Jerman  jadi modal berharga. Ia masih bisa finish urutan 6 PWRC meski dilanda problem nonteknis yang membuatnya banyak kehilangan waktu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya