Meninggalnya pemain Kamerun, Salomon Begondo, mengetuk hati Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattaliti untuk turun tangan. Dana sebesar 12 ribu dollar (Rp 132 juta) diberikan La Nyalla untuk biaya pemulangan jenazah pemain yang merumput bersama Persipro Probolinggo tersebut.
Tindakan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Indonesia ini merupakan apresiasi PSSI pada pemain asing yang merumput di Indonesia. Meski Persipro musim lalu berkompetisi di Divisi Utama Liga Prima Indonesia (LPI), La Nyalla menyatakan hal tersebut bukan halangan untuk membantu pemain yang tertimpa musibah.
“Ini soal rasa kemanusiaan dan tanggung jawab moral. Saya harus memberikan solusi. Kami berharap tidak terjadi lagi hal-hal yang seperti ini di hari kemudian," ujar La Nyalla kepada wartawan, Rabu (4/12/2013).
Kejadian meninggalnya pemain baik asing maupun lokal tak boleh terulang lagi. Maka itu, PSSI akan melakukan verifikasi ketat terhadap keuangan klub. La Nyalla bahkan menegaskan bahwa PSSI tak akan main-main untuk proses verifikasi klub-klub Divisi Utama.
Sementara itu, Sekretaris Jendral PSSI, Joko Driyono mengungkapkan bahwa persoalan klub-klub Divisi Utama lebih berat dibanding persoalan klub level atas. Maka itu, sebelum diputarnya kompetisi musim depan, PSSI menjadikan faktor finansial klub sebagai landasan utama.
“Divisi Utama (DU) ini tantangannya tidak semudah yang dibayangkan orang dibandingkan ISL. Lumayan rumit juga DU dan banyak masalah. Sepertinya karena media memberitakan ISL tetapi sebenarnya masalah di DU sangat rumit,” terang Joko. (Def)
Tindakan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Indonesia ini merupakan apresiasi PSSI pada pemain asing yang merumput di Indonesia. Meski Persipro musim lalu berkompetisi di Divisi Utama Liga Prima Indonesia (LPI), La Nyalla menyatakan hal tersebut bukan halangan untuk membantu pemain yang tertimpa musibah.
“Ini soal rasa kemanusiaan dan tanggung jawab moral. Saya harus memberikan solusi. Kami berharap tidak terjadi lagi hal-hal yang seperti ini di hari kemudian," ujar La Nyalla kepada wartawan, Rabu (4/12/2013).
Kejadian meninggalnya pemain baik asing maupun lokal tak boleh terulang lagi. Maka itu, PSSI akan melakukan verifikasi ketat terhadap keuangan klub. La Nyalla bahkan menegaskan bahwa PSSI tak akan main-main untuk proses verifikasi klub-klub Divisi Utama.
Sementara itu, Sekretaris Jendral PSSI, Joko Driyono mengungkapkan bahwa persoalan klub-klub Divisi Utama lebih berat dibanding persoalan klub level atas. Maka itu, sebelum diputarnya kompetisi musim depan, PSSI menjadikan faktor finansial klub sebagai landasan utama.
“Divisi Utama (DU) ini tantangannya tidak semudah yang dibayangkan orang dibandingkan ISL. Lumayan rumit juga DU dan banyak masalah. Sepertinya karena media memberitakan ISL tetapi sebenarnya masalah di DU sangat rumit,” terang Joko. (Def)