Simak Informasi Hoaks yang Mencatut Nama Gubernur, dari Ridwan Kamil sampai Anies Baswedan

Berikut informasi hoaks yang mencatut nama gubernur

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Nov 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks bisa menyerang siapa saja termasuk gubernur, hal ini tentunya sangat merugikan kepala daerah yang namanya terseret dalam kabar bohong tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi hoaks yang mencatut nama gubernur di beberapa wilayah di Indonesia.

Berikut informasi hoaks yang mencatut nama gubernur hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1.  Anies Baswedan Ancam Bongkar Rekaman CCTV Jakarta Usai Demo Tolak UU Cipta Kerja

Klaim tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengancam Kapolda Metro untuk membuka rekaman CCTV Jakarta beredar di media sosial. Klaim tersebut berupa gambar tangkapan layar  percakapan WhatsApp. Gambar tersebut berisi narasi sebagai berikut:

"Pak Dudung dan pak Anies Baswedan ke Polda untuk embebaskan para pelajar yang ditahan "

Kata-2 Anies Baswedan yang terakhir, bikin Kapolda diam dan tidak boleh ditulis media...

*Apakah Harus Dibuka semua rekaman Jakarta Smart City siapa yang buat rusuh ???

Jangan buat Jakarta makin bergejolak !!!".

Terdapat juga tautan atau link artikel yang diklaim sebagai sumber dari pernyataan Anies tersebut.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengancam Kapolda Metro untuk membuka rekaman CCTV Jakarta ternyata tidak benar.

Dalam artikel berjudul "Anies Baswedan Sambangi Polda Metro Jaya, Bicarakan Pembebasan Pelajar Se-Jabotabek Yang Ditahan" yang dijadikan sumber oleh akun Facebook Nazwa Aniez, tidak ada pernyataan Anies Baswedan yang akan membuka rekaman CCTV Jakarta.

 

2. Foto Ini Anies Baswedan Dapat Penghargaan PSBB Terbanyak

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Anies Baswedan mendapat penghargaan PSBB terbanyak

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat penghargaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terbanyak.

Foto yang diunggah menampilkan Anies Baswedan memegang piala, dalam foto tersebut terdapat tulisan "JAKARTA JUARA 1 CORONA"

Kemudian foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Gak ada yang punya ide atau gagasan nya..untuk memberikan penghargaan yang bergengsi..sebagai PSBB terbanyak 😂😁😊"

Benarkah foto Anies mendapat penghargaan PSBB terbanyak? 

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto Anies Baswedan mendapat penghargaan PSBB terbanyak tidak benar.

Informasi foto Anies Baswedan mendapat penghargaan PSBB terbanyak masuk kategori Altered, foto tersebut telah dipotong dan diberi keterangan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Dalam foto sebenarnya, Anies memegang piala reksa bahasa dalam acara penghargaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, bukan penghargaan PSBB terbanyak  

 

3. Surat Palsu Gubernur Kaltim Isran Noor Minta Dana Pengamanan Pilkada 2020

Beredar sebuah surat palsu yang tampak resmi dari Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor. Disebutkan dalam surat tersebut, Isran Noor minta bantuan dana pengamanan pelaksanaan Pilkada 2020.

Dalam surat yang beredar di media sosial, surat palsu itu ditujukan kepada seluruh pimpinan direksi perusahaan di Kaltim. Surat itu juga ada tanda tangan Isran Noor dan stempel Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

Dalam surat palsu dengan tanggal 9 November 2020, orang yang mendapatkan surat edaran tersebut harus mengirim sejumlah uang ke rekening Bank Mandiri.

Pemprov Kaltim, dalam akun Facebook resminya yang sudah memiliki centang biru atau terverifikasi, memastikan kalau surat itu tidak benar. Pemprov Kaltim menambahkan cap "PALSU" di surat tersebut.

"Nomor dan urusan suratnya saja anehnya, coba perhatikan nomor suratnya ke Sungai Kunjang permasalahanya ke Sambutan, jadi dapat dipastikan surat itu tidak benar seribu persen,” ujar Kepala Biro Humas Kaltim, M Syafranuddin, di akun Facebook tersebut.

Begini bantahan Pemprov Kaltim atas beredarnya surat palsu tersebut:

" “Surat Palsu" Gubernur

SAMARINDA - Sebuah surat mengatasnamakan Gubernur Kaltim Isran Noor dikabarkan beredar disejumlah perusahaan di Kaltim. Surat tertangggal 9 November 2020 yang ditujukan kepada Pimpinan Direksi Perusahaan itu, dipastikan Kepala Biro Humas Kaltim, M Syafranuddin, palsu.

Kepada masyarakat yang menerima surat dengan Nomor 443/1827.02/11-II/BKD tentang Permohonan Bantuan Dana Pengamanan Pelaksanaan Pilkada, diimbau tidak melayani dan jika menemukan ada yang mengantar segera untuk diamankan guna proses hukum.

“Nomor dan urusan suratnya saja anehnya, coba perhatikan nomor suratnya ke Sungai Kunjang permasalahanya ke Sambutan, jadi dapat dipastikan surat itu tidak benar seribu persen,” ujar Syafranuddin yang pernah mengikuti Diklat Arsip dan Tata Naskah se Indonesia ini.

Menurut Jubir Pemprov Kaltim ini, dalam pengamanan Pilkada Pemprov dan Pemda se Kaltim tidak pernah meminta sumbangan apapun, bahkan Pemprov sudah menyediakan anggaran.

Anehnya, ujar Ivan, pihak perusahaan diminta menyetor melalui rekening pribadi atas nama Achmad Abidin pada Bank Mandiri Nomor Rekening 123-000-993005-0. Dari tata naskahnya saja, ungkapnya, sudah jauh berbeda dengan tata naskah yang ada di lingkungan Pemprov Kaltim.

“Pemprov Kaltim, mengimbau kepada masyarakat jika ada mendapat surat yang dinilai ganjil atau aneh, silahkan menghubungi Biro Humas Setda Kaltim atau mengirim pesan melalui aplikasi Si Informan. Insya Allah, segera diberikan penjelasan,” tandasnya.

Hari ini, beredar selembar surat menggunakan kop Gubernur Kaltim serta tanda tangan gubernur serta stempel. Surat yang menyebutkan Pemprov Kaltim telah menganggarkan dana untuk Pilkada Serentak Tahun 2020, namun masih kurang terutama untuk pengamanan.

Dalam surat yang berisikan 3 point itu, perusahaan diminta segera menyumbang paling lambat tanggal 12 November 2020 dan melaporkan ke Sekda Kaltim, sedangkan bukti setor dikirim ke Achmad Abidin melalui WA dinomor 082114568768.

“Surat ini benar-benar palsu, dilihat dari kalimat-kalimatnya serta standar yang ada di Pemprov Kaltim,” sebut Ivan seraya menambahkan sudah mengecek ke BKD Kaltim."

 

4. Surat Utang Mengatasnamakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Beredar surat permintaan utang mengatasnamakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Surat itu banyak beredar pekan ini.

Dalam surat tersebut ada dua versi yang beredar, yakni dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dalam surat berbahasa Inggris, ditujukan pada Bank Dunia.

Isinya Ridwan Kamil meminjam uang Rp 1,75 miliar rupiah dan akan dikembalikan dalam tempo 30 hari dengan imbalan bunga lima persen. Surat itu juga dilengkapi oleh cap Gubernur Jawa Barat dan tanda tangan Ridwan Kamil.

Sementara surat kedua dalam Bahasa Indonesia ditujukan pada salah satu distributor motor, PT Daya Adicipta Motora. Isinya Ridwan Kamil ingin meminjam uang sebesar Rp 550 juta dan juga akan dikembalikan dalam waktu sebulan dan dengan imbalan bunga lima persen.

Lalu, benarkah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengirim surat utang ke Bank Dunia dan salah satu distributor motor?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Surat Gubernur Jawa Barat untuk meminjam utang pada Bank Dunia dan salah satu distributor motor adalah hoaks.

Dipastikan semua isi surat palsu, dari mulai cap kegubernuran, lambang negara, tandatangan, format surat yang tanpa disertai nomor dan tanggal surat, nomor telepon yang disertakan via email, serta alamat email yang dipakai mengirim suratnya pun palsu,

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya