Liputan6.com, Jakarta - Healtwatch yang bekerjasama dengan Asosiasi Kesejahteraan Afrika Prancis (FAWA), LEGS, dan Breath Easy Westminster merilis laporan terkait kondisi warga minoritas dan komunitas kulit hitam selama pandemi covid-19. Ternyata banyak dari warga tersebut yang termakan isu hoaks untuk mengobati covid-19.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah seorang ibu dan anak yang meminum urinenya selama empat hari beruntun saat sakit covid-19. Mereka melakukannya setelah mendapat pesan berantai dan mempercayai bahwa urine adalah obat covid-19.
Selain itu dalam laporan lainnya juga menyebut sang ibu tidak percaya dengan vaksin covid-19. Dia menilai vaksin covid-19 berbahaya dan lebih percaya pada pengobatan tradisional.
Advertisement
Temuan laporan itu akan dibahas oleh Komite Pengawasan Kesehatan Masyarakat dan Dewan Kota Westminster tengah pekan ini.
"Kami banyak mendapat temuan tentang stigma yang terkait warga yang sudah tertular virus corona covid-19. Selain itu kami juga menemukan banyak pengobatan palsu dan konspirasi yang disebar via aplikasi percakapan," ujar CEO Healthwatch Central West London, Olivia Clymer seperti dilansir London News Online.
"Beberapa hal itu ditambah dengan kurangnya kepercayaan pada saluran informasi resmi, menghadirkan masalah yang perlu disoroti dan ditangani," katanya menambahkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.