Deretan Hoaks Pesan Berantai Sepekan: Bantuan untuk Pasien hingga Labu Kuning Bisa Sembuhkan Covid-19

Hoaks ini sangat cepat penyebarannya baik di aplikasi percakapan maupun media sosial.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 12 Jul 2021, 10:38 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi hoaks. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks melalui pesan berantai terus saja menyebar di masyarakat. Hoaks ini sangat cepat penyebarannya baik di aplikasi percakapan maupun media sosial.

Lalu apa saja hoaks pesan berantai yang beredar belakangan ini? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Pasien Covid-19 Dapat Bantuan dari BTP

Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai bantuan untuk pasien covid-19 dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak akhir pekan lalu.

Dalam pesan berantai tersebut disebutkan bahwa BTP akan memberikan bantuan obat-obatan melalui relawannya. Berikut isi pesan berantai ini selengkapnya:

"Program Ahok (Basuki-BTP) membantu banget dalam pengobatan org yg terpapar covid ini. Harap simpan berita ini dan bagikan buat yg perlu, hanya cukup bayar 3rb - 5rb sudah dpt semua.

Teman suamiku barusan pesan obat ini utk mamanya, kaget, dan cepat banget dikirimnya obat2 ini melalui deliver relawan.

Hub Hp ini.

0819 5262 5522

0819 5262 5005"

Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim ada bantuan untuk pasien covid-19 dari Basuki Tjahaja Purnama? Simak dalam artikel berikut ini...

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini


Hoaks Selanjutnya

Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoaks. (via: istimewa)

2. Cek Fakta: Klarifikasi Relawan Siaga Belum Luncurkan Program Pengisian Oksigen Gratis untuk Pasien Covid-19

Beredar di media sosial postingan dan pesan berantai terkait Relawan Siaga yang bisa menjemput dan mengisikan tabung oksigen gratis untuk pasien covid-19. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Dalam pesan berantai yang beredar terdapat sejumlah syarat dari Relawan Siaga terkait pengisian tabung oksigen untuk pasien covid-19 itu. Antara lain melampirkan bukti rapidtest antigen atau PCR atau surat keterangan dari Satgas Covid-19.

Selain itu dalam pesan berantai itu juga disebutkan waktu operasional layanan dan juga nomor kontak yang bisa dihubungi. Terdapat pula nomor rekening yang bisa digunakan untuk donasi.

Lalu benarkah pesan berantai dari Relawan Siaga yang bisa menjemput dan mengisikan tabung oksigen gratis untuk pasien covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Cara Mendapatkan Bantuan Dana PPKM dengan Membagikan Pesan WhatsApp

Pesan berantai berisi tata cara mendapatkan bantuan dana PPKM dengan membagikan pesan WhatsApp beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi WhatsApp sejak 9 Juni 2021.

Berikut isi pesan tersebut:

"Selamat!

Anda berhak mendapatkan bantuan PPKM sebesar Rp 300.000!

Bagaimana cara mendapatkannya:

1. Berbagi dengan 5 grup / 20 teman melalui WHATSAPP {klik tombol "WhatsApp" di bawah}

2. Setelah berbagi, Anda akan diarahkan untuk mengaktifkan bantuan PPKM Anda.

3. Anda akan menerima konfirmasi SMS dalam 2 hingga 5 menit."

Selain itu, pesan tersebut juga melampirkan tautan atau link danappkm.online yang harus diklik agar bisa mendapatkan bantuan PPKM.

Benarkah ada bantuan dana PPKM dengan cara membagikan pesan WhatsApp? Simak dalam artikel berikut ini...


Hoaks Lainnya

Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax

4. Cek Fakta: Labu Kuning Tidak Terbukti Klinis Sembuhkan Penderita Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19. Informasi ini beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19:

"Info Kesehatan Lur.. !

Mohon maaf saya mau sharing berbagi pengalaman disini walau disini ada yg lebih tahu soal kesehatan,tapi ini pengalaman yg di alami kakak sy sekeluarga yg semuanya positip. Tp yg paling parah kakak sy kandung.

Mas Bagus kakak sy nomor 2 dr Keluarga Witoyo selama 18 hari telah dirumah sakit sampai ndak kuat dan kritis tapi atas seijin Allah disertai dengan doa akhirnya kakak sy sembuh dan bener2 sembuh dg sering dikirimkan obat oleh istrinya yaitu labu kuning yg kita kukus buat cemilan. Alhamdulillah menggigil dan sesak nafasnya hilang dan paru2 yg putih blentong2 bersih ,jantung,mata,otak semuanya sehat dan lolos medical , sehingga kakak sy saat ini bisa kerja kembali di Malaysia. Alhamdulilah. Aamiin

Istri Kakak Saya awalnya juga merasakan bersih2 bentar capek ngos 2an keringat dingin setelah kena covid, tapi setelah konsumsi labu kuning kemaren ikut antri vaksin dan jalan jauh tidak capek dan sehat.💪

Begitu juga Kemaren ada tetangga kakak begitu positip makan labu kuning hangat , alhamdulillah 3 hari sehat, langsung diswab hari ke 4 sudah negatif juga. makanya dari itu saya baru berani sharing info tersebut disini🙏🙏🙏

Labu ini bisa dibuat sayur bening dengan bayam, daun katuk, daun kelor dan enak banget dimasak lodeh dikasih pete. dikolak setup kolak santan dan dibuat puding apa cake labu.SALAM SPENZA'79 SEHAT."

Benarkah informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya