Kominfo: Media Massa Jadi Oase di Tengah Masifnya Hoaks

Media massa di Indonesia diharapkan terus menghadirkan informasi yang edukatif, sehingga bisa menangkal penyebaran hoaks.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Des 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Media Massa, Surat Kabar, Medai.
Ilustrasi Media Massa, Surat Kabar, Medai. Kredit: Michael Gaida via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati menyebut, media massa di Indonesia berperan penting dalam meredam gempuran hoaks selama pandemi COVID-19.

Karena itu, ia berharap, media massa di Indonesia tetap dapat menjaga fungsinya menghadirkan informasi yang edukatif, sehingga bisa menangkal penyebaran hoaks.

"Kita perlu bersyukur dan bangga pada media-media di Tanah Air ini, karena bisa berperan menjadi oase di tengah masifnya hoaks ya. Bertindak dengan tepat, layaknya memilih menu makanan itu membantu Kementerian Kominfo memilihkan menu sehat terkait informasi dan berita yang benar dan bisa dikonsumsi," kata Devie dilansir dari Antara, Sabtu (4/12/2021).

Dalam data yang dihimpun Kementerian Kominfo sejak 2018 hingga November 2021, total isu hoaks jika dibagi ke dalam beberapa bidang spesifik mencapai 9.265 isu dengan hoaks mengenai masalah kesehatan menempati posisi pertama berjumlah 1.962 isu.

Posisi kedua ditempati oleh hoaks mengenai isu pemerintahan sejumlah 1.804 isu, lalu disusul oleh isu politik pada posisi ketiga mencapai 1.265 isu.

Untuk itu, Kominfo mengapresiasi langkah media massa di Indonesia yang menerapkan etika jurnalistik sehingga setiap informasi yang menjadi konsumsi publik dapat bermanfaat.

"Kami berterimakasih teman-teman (media) punya kebesaran hati mendukung pemerintah dalam penanganan hoaks ini ya. Karena teman- teman masih bekerja mengikuti garis besar haluan media yaitu tetap objektif dan terus melakukan verifikasi dalam mencari informasi," ucap Devie.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya