Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video seorang menjadi seperti zombie setelah disuntikkan virus. Informasi tersebut diunggah salah satu pengguna Facebook, pada 11 Januari 2022.
Klaim video seorang menjadi seperti zombie setelah disuntikkan virus menampilan seorang mengenakan masker dan sarung tangan karet sedang memegang seorang lain yang tidak mengenakan baju sedang menjilati tangannya yang terdapat warnah merah.
Baca Juga
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
Advertisement
"Sepertinya manusia ini menderita semacam terapi gen atau virus yang mungkin telah disuntikkan, membuat makhluk seperti zombie. 😶😶😶😶😶"
Benarkah klaim video seorang menjadi seperti zombie setelah disuntikkan virus? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video seorang menjadi seperti zombie setelah disuntikkan virus, dengan menggunakan Google Image.
Â
Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel, salah satunya berjudul "Hombre se devoró a sà mismo tras consumir «droga canÃbal»" yang dimuat situs teleamazonas.com.
Dalam artikel tersebut terdapat dua foto yang identik dengan klaim video.
Situs teleamazonas.com menyebutkan, di sebuah pusat kesehatan di Murcia, Spanyol, seorang pria berusia 30 tahun tertangkap sedang memakan dirinya sendiri setelah menelan "obat kanibal".
Polisi menyatakan bahwa individu tersebut tidak ditangkap karena sebuah pengaduan; tetapi karena dia menggigit dirinya sendiri sehingga mereka harus turun tangan agar dokter menenangkannya, menyembuhkannya dan kemudian menyerahkannya kepada keluarganya.
"Anak laki-laki itu dalam pengaruh obat-obatan, dia menyebabkan luka-lukanya dan reaksinya adalah menjilat darahnya sendiri," jelas polisi kepada media tersebut.
Selain itu, dia menambahkan: “Jelas, perilakunya tidak normal. Kami tidak tahu jenis zat apa yang dia gunakan dan di mana dia menggunakannya, tetapi yang jelas dia mengonsumsi beberapa jenis narkoba.
Apakah obat kanibal itu? "Obat kanibal", yang sesuai dengan methylenedioxypyrovalerone atau MDPV, dapat dikonsumsi dalam bentuk pil atau bubuk. Ini adalah zat psikoaktif yang menghambat pengambilan kembali norepinefrin dan dopamin, yang mengurangi kontrol pengguna atas tubuh mereka sendiri.Â
Jenis obat ini menyebabkan kegembiraan besar pada sistem saraf, takikardia, jantung berdebar, hipertensi, halusinasi. Hal ini juga dapat menghasilkan agresivitas ekstrim pada konsumennya sehingga mereka dapat menggigit dan memutilasi diri mereka sendiri.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul " Un hombre se devora a sà mismo en un centro de salud de Murcia tras consumir droga canÃbal" yang dimuat situs elespanol.com, pada 7 Januari 2022. Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan cuplikan video.
Â
Artikel situs elespanol.com menyebutkan, penyelidikan investigasi yang dilakukan sejauh ini telah mengkonfirmasi bahwa pasien tidak tiba di ruang gawat darurat dengan kakinya sendiri, tetapi kerabatnya yang membawanya ke pusat kesehatan ketika mereka melihat luka yang ditimbulkannya sendiri. "Anak laki-laki itu berada di bawah pengaruh beberapa obat, dia menyebabkan luka-lukanya, dan reaksinya adalah memakan darahnya sendiri ", sebagaimana dikonfirmasi oleh sumber yang terkait dengan penyelidikan "kemungkinan kasus obat kanibal" ini kepada surat kabar ini.
Lebih kuat dari 'coca', zat ini , secara teknis dikenal sebagai MDPV (methylenedioxypyrovalerone), memiliki efek sepuluh kali lebih kuat daripada kokain di otak dan beredar dengan kedok garam mandi. Itu termasuk dalam Rencana Nasional Narkoba pada tahun 2011, dalam daftar obat yang muncul, khususnya, di antara yang berasal dari amfetamin karena komposisi kimianya dan kapasitas halusinogennya.
Narkoba kanibal adalah zat sintetik yang menimbulkan kegairahan hebat pada sistem saraf, takikardia, jantung berdebar, hipertensi , halusinasi, dan dapat menimbulkan agresivitas ekstrim pada penggunanya sehingga dapat menggigit dan memutilasi diri sendiri, bahkan bunuh diri dan menyerang orang lain secara liar. Faktanya, beberapa efek yang disebutkan di atas seharusnya ditunjukkan oleh pemuda Maroko yang dirawat di pusat kesehatan CehegÃn.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "El impactante vÃdeo de un hombre devorándose a sà mismo tras consumir la droga canÃbal" yang dimuat situs lasexta.com, dalam artikel tersebut memuat video yang identik dengan klaim.
Â
Situs lasexta.com menyebutkan, seorang pria di bawah pengaruh obat kanibalistik melahap dirinya sendiri dan menghisap darahnya sendiri.
Obat kanibalistik menyebabkan eksitasi besar pada sistem saraf dan dapat menghasilkan agresivitas yang ekstrim . Kementerian Kesehatan Murcia mengonfirmasi kepada laSexta bahwa itu terjadi pada Malam Tahun Baru lalu dan dalam konsultasi keperawatan dari Layanan Darurat Perawatan Primer CehegÃn.
Sumber:
https://www.teleamazonas.com/hombre-se-devoro-a-si-mismo-tras-consumir-droga-canibal/
 https://www.elespanol.com/reportajes/20220107/hombre-devora-mismo-centro-salud-murcia-consumir-droga-canibal/640685980_0.html
 https://www.lasexta.com/noticias/sociedad/impactante-video-hombre-devorandose-mismo-consumir-droga-canibal_2022010761d896debda5150001c03557.html
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video seorang menjadi seperti zombie setelah disuntikkan virus tidak benar.
Seorang dalam video tersebut tidak disuntik virus, tetapi mengkonsumsi MDPV (methylenedioxypyrovalerone), memiliki efek sepuluh kali lebih kuat daripada kokain di otak dan beredar dengan kedok garam mandi.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement