Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari delapan juta upaya phishing terjadi di Indonesia pada 2024. Angka ini berdasarkan laporan Kaspersky, perusahaan keamanan siber. Kaspersky menyoroti urgensi peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap serangan siber.
Seperti diketahui phishing merupakan kejahatan siber yang memanfaatkan email, pesan singkat, panggilan telepon, atau situs web palsu untuk mencuri data sensitif. Korban seringkali tertipu karena pelaku menyamar sebagai pihak terpercaya, seperti bank, perusahaan logistik, atau bahkan teman dan keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Modus operandi phishing sangat beragam. Pelaku bisa mengirimkan email yang tampak resmi dari bank, meminta korbannya untuk mengupdate informasi dengan mengklik tautan mencurigakan.
Selain itu, mereka juga mengirimkan pesan singkat yang menawarkan hadiah menarik dengan imbalan pengisian data pribadi. Situs web palsu yang meniru tampilan situs belanja online juga sering digunakan untuk mencuri data kartu kredit atau informasi login akun.
Oleh karena itu, memahami cara melindungi diri dari serangan phishing sangatlah penting. Kehilangan data pribadi akibat phishing bisa berdampak serius, mulai dari pencurian identitas hingga kerugian finansial. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat meminimalisir risiko menjadi korban kejahatan siber ini.Â
Dilansir dari Antara, Kaspersky dalam laporannya, memberikan delapan cara mudah untuk menghindari phishing, khususnya saat belanja online.
- Jangan Klik Tautan Mencurigakan:Â Hindari mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan dari berbagai platform, termasuk media sosial dan pesan singkat. Periksa alamat URL dengan teliti sebelum mengkliknya. Jika ada yang mencurigakan, jangan ragu untuk mengabaikannya.
- Kenali Saluran Resmi:Â Pastikan Anda berkomunikasi melalui saluran resmi bank digital atau platform belanja daring yang Anda gunakan. Jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui email atau pesan singkat yang tidak Anda minta.
- Verifikasi Alamat URL:Â Sebelum memasukkan informasi pribadi di situs web, periksa alamat URL dengan saksama. Perhatikan apakah ada kesalahan ejaan atau penggunaan domain yang mencurigakan.
- Periksa Sertifikat Keamanan:Â Pastikan situs web memiliki sertifikat keamanan SSL (Secure Sockets Layer), yang ditandai dengan ikon gembok di bilah alamat browser.
- Jangan Mudah Tergiur Promosi:Â Waspadalah terhadap promosi atau penawaran yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Penipu seringkali menggunakan iming-iming hadiah atau diskon besar untuk menarik korban.
- Gunakan Antivirus dan Firewall:Â Pasang dan selalu perbarui perangkat lunak antivirus dan firewall Anda untuk melindungi komputer atau ponsel pintar dari malware.
- Perbarui Perangkat Lunak:Â Pastikan sistem operasi dan aplikasi Anda selalu diperbarui dengan versi terbaru untuk menutup celah keamanan.
- Laporkan Upaya Phishing:Â Jika Anda menerima email, pesan singkat, atau panggilan telepon yang mencurigakan, laporkan segera kepada pihak berwenang atau penyedia layanan terkait.
Waspada Modus Phishing Terbaru
Modus phishing terus berkembang dan menjadi semakin canggih. Pelaku kejahatan siber kini menggunakan teknik-teknik yang lebih halus dan sulit dideteksi. Mereka mungkin menggunakan email yang dirancang dengan sangat meyakinkan, atau bahkan menyamar sebagai teman atau keluarga Anda untuk mendapatkan kepercayaan korban.
Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan tidak mudah tertipu oleh pesan atau email yang mencurigakan. Jika ragu, jangan ragu untuk menghubungi pihak terkait untuk memverifikasi informasi tersebut.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement
