Kondisi Ekonomi Berbagai Negara Jadi Bahan Hoaks, dari Resesi AS sampai RI Bangkrut

Simak kumpulan hoaks seputar kondisi perekonomian dari berbagai negara

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Nov 2022, 13:10 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 13:10 WIB
Tangkapan layar klaim video kondisi AS terkena dampak resesi
Penelusuran klaim video kondisi AS terkena dampak resesi

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar kondisi perekonomian di berbagai negara bermunculan di media sosial, kondisi ini tentu menimbulkan berbagai reaksi.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah kondisi perekonomian dari berbagai negar, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Simak kumpulan hoaks seputar kondisi perekonomian dari berbagai negara.

Video Kondisi AS Terkena Dampak Resesi 

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kondisi Amerika Serikat atau AS terkena dampak resesi. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Oktober 2022.

Unggahan klaim video kondisi AS terkena dampak resesi menampilkan situasi tepi jalan terdapat sejumlah orang tergeletak dan ada yang berjalan gontai.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Ini situasi terkini di Amerika serikat Negara super power yg terkena dampak akibat resesi global yg melanda Dunia..coba klu terjadi di Indonesia para Kadrun mngoreng2 tiap hari sambil menari2 teriak2 turunkan Jokowi..😁😁"

Benarkah klaim video kondisi AS terkena dampak resesi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

Video Uang Kertas Venezuela Tak Bernilai karena Pandemi

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati kalim video uang kertas Venezuela tidak bernilai karena pandemi. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 Januari 2022.

Klaim video uang kertas Venezuela tidak bernilai karena pandemi yang diunggah menampilkan seorang anak yang sedang bermain ditumpukan potongan kertas menyerupai uang dan pria dewasa sedang ngeluarkan potongan uang dari sebuah benda berbentuk kotak.

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:

"Sebuah truk di Venezuela mengangkut tumpukan uang kertas, uang kertas tersebut sudah tidak bernilai, sehingga diperlakukan layaknya sampah, saking banyaknya uang tersebut terlihat seorang anak menjadikan taman bermain seperti sedang mandi bola".

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Sebentar lg nasib semua uang kertas akan sama dg yg terjadi di Venezuela. Agenda perang Plandemi ini salah satu tujuannya adalah mengganti uang kertas dengan uang digital. Sebagaimana dulu mereka menciptakan banyak perang untuk mengganti uang emas-perak nenek moyang kita dengan uang kertas.😊"

Benarkah kalim video uang kertas Venezuela tidak bernilai karena pandemi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

Pemerintah Tak Ambil 10 Ribu Tambahan Kuota Haji karena Negara Bangkrut

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim 10 ribu tambahan kuota haji tidak diambil pemerintah karena negara bangkrut tidak bisa mengembalikan dananya.

Klaim 10 ribu tambahan kuota haji tidak diambil pemerintah karena negara bangkrut tidak bisa mengembalikan dananya diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Juli 2022.

Unggahan tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"KACAU DAN PARAH...! TAMBAHAN 10 RIBU QUOTA HAJI 2022 TIDAK DI AMBIL KARENA NEGARA BANGKRUT TIDAK BISA KEMBALIKAN DANA HAJI YANG DI EMBAT.Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan penambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada RI tidak jadi diambil.Karena ga ada duitnya 😀 efek haji diurusin sama si luhut k4fir, kenapa bisa gitu, karena biaya haji sekarang harus dikeluarkan dari APBN bukan dari tabungan haji, karena dananya udah nggak ada, dipake buat infrastruktur dan kepentingan lain diluar haji, jadi biar APBN tidak terlalu berat, kuotanya dikecilkan."

Kemudian disertai dengan tangkapan layar artikel berjudul "Komisi VII DPR Sebut Tambahan 10 Ribu Kuota Haji untuk RI Tak Jadi Diambil" yang dimuat situs detiknews.

Benarkah klaim 10 ribu tambahan kuota haji tidak diambil pemerintah karena negara bangkrut tidak bisa mengembalikan dananya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya