Marak Hoaks Pembagian Uang Jadi Modus Penipuan, BRI Ingatkan Jaga Rahasia Data

Nasabah harus lebih berhati-hati dan tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Feb 2023, 13:54 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2023, 09:00 WIB
Tangkapan layar  informasi BRI bagikan subsidi pengentasan kemiskinan dari Pemerintah sebesar Rp 5 juta
Penelusuran informasi BRI bagikan subsidi pengentasan kemiskinan dari Pemerintah sebesar Rp 5 juta

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks pembagian uang mengatasnamakan PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI kerap muncul di tengah masyarakat dengan beragam kemasan, jumlah nominal yang dibagikan pun terbilang besar sehingga dapat membuat penerima pesan tertarik untuk mengikutinya.

Kabar bohong tentang pembagian uang mengatasnamakan BRI harus diwaspadai, sebab menjadi salah satu modus penipuan. Agar tidak dirugikan oleh hoaks tersebut sebaiknya kita menghindarinya.

Corporate secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menghimbau seluruh nasabah untuk waspada kepada segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yg dilakukan oleh pihak yg tdk bertanggung jawab.

"Info lebih lanjut, menghubungi Kantor BRI terdekat atau Contact BRI 14017/1500017," kata Aestika saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Sabtu (25/2/2023).

Aestika melanjutkan, nasabah harus lebih berhati-hati dan tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan seperti nomor rekening, kartu, PIN, user dan password internet banking, OTP, dan sebagainya kepada orang lain termasuk yg mengatasnamakan BRI.

"Baik melalui tautan, website, maupun pesan singkat dari sumber tidak resmi yg tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.

Menurutnya BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan social media resmi (verified/centang biru) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat melalui situs www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, Youtube Bank BRI.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya