Cek Fakta: Tidak Benar Palang Merah AS Sebut Orang yang Divaksin Tak Diizinkan Donor Darah

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mar 2023, 11:27 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 11:05 WIB
Tangkapan layar pernyataan  klaim Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah
Penelusuran klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penyataan Palang Merah Amerika Serikat atau AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi.

Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Januari 2022.

Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah berupa video suara berita tentang kebutuhan donor darah tetapi tidak bisa menerima pendor yang sudah divaksin.

Video tersebut diberikan keterangan berikut ini.

"Pernyataan Palang Merah 🇺🇸

"Orang yang div4ksin4si tidak diijinkan untuk mendonorkan darah, kerena v4ksin4si c0v!d akan menghancurkan antibodi mereka yang sudah di 💉 c0v!d"

⚠️"

Benarkah klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah? Simak penelusurannya di Cek Fakta Liputan6.com.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah menggunakan Google Search dengan kata kunci 'The United States Red Cross states that people who have been vaccinated cannot donate blood'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Red Cross Accepts Blood Donations From People Vaccinated Against COVID-19" yang dimuat situs Factcheck.org.

Situs Factcheck.org menyebutkan, pedoman Food and Drug Administration Amerika Serikat mengatakan bahwa orang yang divaksinasi dengan salah satu vaksin COVID-19 yang disetujui atau diizinkan untuk digunakan di A.S. — Moderna, Pfizer/BioNTech atau Johnson & Johnson — tidak perlu menunggu waktu antara vaksinasi dan donasi, selama mereka merasa sehat dan memiliki suhu normal.

Pedoman FDA mengatakan bahwa hanya orang yang tidak mengetahui jenis vaksin apa yang mereka terima atau divaksinasi dengan vaksin COVID-19 hidup yang dilemahkan yang perlu menunggu dua minggu setelah vaksinasi untuk memberikan darah. Saat ini, tidak ada vaksin COVID-19 hidup yang mengandung virus hidup tetapi dilemahkan, yang diizinkan atau disetujui untuk digunakan oleh FDA atau Organisasi Kesehatan Dunia.

Palang Merah juga mensyaratkan penantian selama dua hingga empat minggu bagi pendonor yang menerima vaksin hidup yang dilemahkan lainnya, seperti vaksin campak atau demam kuning, "karena sangat berhati-hati.”

Masyarakat yang ingin mendonorkan darah harus membawa kartu vaksinasi dengan nama pembuat vaksin pada saat mendonor.

"Anda masih dapat menyumbangkan darah, trombosit, atau plasma setelah menerima vaksin COVID-19," kata Palang Merah di situs web yang menangani donor darah dan virus corona.

"Palang Merah Amerika menerima dan menggunakan sumbangan dari orang yang divaksinasi," kata juru bicara Palang Merah Amerika melalui email.

"Donor darah dari individu yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak 'terkontaminasi' dan aman untuk transfusi darah. Vaksin COVID-19 dirancang untuk menghasilkan respons kekebalan untuk membantu melindungi seseorang dari penyakit, tetapi komponen vaksin itu sendiri tidak ditemukan dalam aliran darah."

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul 

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Het Amerikaanse Rode Kruis accepteert bloeddonaties van mensen die zijn gevaccineerd tegen COVID-19" yang dimuat situs Factchecknederland.afp.com.

Dalam situs factchecknederland.afp.com Manajer Media Palang Merah Amerika Emily menyatakan,  Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan anti bodi tidak benar.

“Dalam kebanyakan kasus, setelah vaksin COVID-19, Anda dapat mendonorkan darah, trombosit, dan plasma selama Anda merasa sehat,” tulis Osment. Ini juga dinyatakan di situs web Palang Merah Amerika.

Sumber:

https://factchecknederland.afp.com/het-amerikaanse-rode-kruis-accepteert-bloeddonaties-van-mensen-die-zijn-gevaccineerd-tegen-covid-19?fbclid=IwAR3y50D2vpjFmJiFttgQWUbGEYxoGLlJZslSKy20fOAJbllcEygyQUk6TXY

https://www.factcheck.org/2022/04/scicheck-red-cross-accepts-and-uses-blood-donations-from-people-vaccinated-against-covid-19/

Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah karena menghancurkan antibodi tidak benar.

Palang Merah Amerika menerima dan menggunakan sumbangan dari orang yang divaksinasi.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya