Menempati Urutan Tertinggi, Berikut Daftar Terkini Hoaks Seputar Kesehatan

Berikut daftar hoaks terkini seputar kesehatan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Sep 2023, 16:52 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2023, 11:00 WIB
Cek Fakta RS Pelni penuh pasien covid-19
Cek Fakta RS Pelni penuh pasien covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar kesehatan disebut paling sering muncul di tengah masyarakat, berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga kuartal pertama 2023 ditemukan sebanyak 2.256 isu.

Hoaks seputar kesehatan menjadi yang tertinggi dibanding kategori lainnya, adapun hoaks tersebut seputar Covid-19 baik terkait virusnya mupun vaksin hingga pengobatan alternatif.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar kesehatan, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut daftar hoaks seputar kesehatan.

Rebusan Daun Jeruk dan Air Garam Merupakan Obat Sakit Gigi Seumur Hidup

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim rebusan daun jeruk dan garam merupakan obat sakit gigi seumur hidup. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 April 2023.

Dalam postingannya terdapat video berjudul "Gempar seumur hidup gak sakit gigi lagi. Kenapa baru tau!!! Ramuan sakit gigi gratisss"

Di dalam video ditunjukkan cara untuk membuatnya yakni 4 helai daun jeruk diremas lalu dimasukkan ke gelas dan diberikan garam sebelum diberikan air panas. Lalu rebusan tersebut dikumur-kumur selama tiga atau empat menit dalam dua kali sehari secara rutin.

Akun itu menambahkan narasi "Bismillah obat sakit gigi"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim rebusan daun jeruk dan garam merupakan obat sakit gigi seumur hidup? Simak dalam artikel berikut ini...


Covid-19 Omicron Subvarian XBB Tidak Mudah Terdeteksi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Covid-19 Omicron subvarian XBB mematikan dan tidak mudah terdeteksi, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim Covid-19 varian Omicron XBB mematikan dan tidak mudah terdeteksi.

"BREAKING NEWS FROM SINGAPURE

Semua orang disarankan memakai masker karena virus corona varian baru COVID-Omicron XBB berbeda, mematikan dan tidak mudah terdeteksi dengan baik:-

Gejala virus novel COVID-Omicron XBB adalah sebagai berikut:-

1. Tidak batuk.

2. Tidak ada demam.

Hanya akan ada banyak :-

3. Nyeri sendi.

4. Sakit kepala.

5. Sakit leher.

6. Sakit punggung bagian atas.

7. Pneumonia.

8. Umumnya tidak nafsu makan.

Tentu saja, COVID-Omicron XBB 5 kali lebih beracun daripada varian Delta dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada Delta.

Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk kondisi mencapai tingkat keparahan yang ekstrim, dan kadang-kadang tidak ada gejala yang jelas.

Mari lebih berhati-hati!

Jenis virus ini tidak ditemukan di daerah nasofaring, dan secara langsung mempengaruhi paru-paru, ``jendela``, untuk waktu yang relatif singkat.

Beberapa pasien yang didiagnosis dengan Covid Omicron XBB akhirnya diklasifikasikan sebagai tidak demam dan tidak sakit, tetapi rontgen menunjukkan pneumonia dada ringan.

Tes usap hidung umumnya negatif untuk COVID-Omicron XBB, dan kasus negatif palsu dari tes nasofaring meningkat.

Artinya, virus tersebut dapat menyebar di masyarakat dan langsung menginfeksi paru-paru, sehingga menyebabkan pneumonia virus, yang pada gilirannya menyebabkan stres pernapasan akut.

Ini menjelaskan mengapa Covid-Omicron XBB menjadi sangat menular, sangat ganas, dan mematikan.

Harap diperhatikan, hindari tempat keramaian, jaga jarak 1,5m meski di tempat terbuka, pakai masker dua lapis, pakai masker yang sesuai, dan sering cuci tangan saat tidak menunjukkan gejala (tidak batuk atau bersin).

``Gelombang`` Covid Omicron ini lebih mematikan dari gelombang pertama Covid-19. Jadi kita harus sangat berhati-hati dan mengambil berbagai tindakan pencegahan virus corona yang ditingkatkan.

Juga menjaga komunikasi waspada dengan teman dan keluarga.

Jangan simpan informasi ini untuk diri sendiri, bagikan sebanyak mungkin dengan kerabat dan teman lain, terutama milik Anda."

Benarkah klaim Covid-19 Omicron subvarian XBB mematikan dan tidak mudah terdeteksi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...


Minum Oralit Bisa Cegah Dehidrasi saat Puasa

Beredar di media sosial postingan yang menyebut minum oralit saat sahur bisa mencegah dehidrasi saat puasa. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 24 Maret 2023.

Dalam postingannya terdapat narasi sebagai berikut:

"Tips puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih, lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya, banyakin serat. Hindari buffet ayce (all you can eat), sisanya fokus ibadah."

Akun itu menambahkan narasi "Tips puasa yang lagi viral: sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih."

Lalu benarkah postingan yang menyebut minum oralit saat sahur bisa mencegah dehidrasi saat puasa? Simak hasil penelusurannya di sini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya