Bulog Maluku Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan

Perum Bulog Divre Maluku mengimbau masyarakat untuk tidak membeli beras atau pun berbagai kebutuhan pokok yang termasuk dalam komoditas Bulog dari pihak lain guna menghindari penipuan.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 06 Jun 2024, 18:32 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 13:00 WIB
Bulog Maluku minta warga waspada penipuan beras Bulog
Awas modus penipuan, masyarakat diminta tidak beli beras Bulog dari pihak lain. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta- Perum Bulog Divre Maluku mengimbau masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan  yang mengklaim sebagai pihak perusahaan tersebut dalam penjualan komoditas, hal ini untuk menghindari kerugian.

Kepala Perum Bulog Divre Maluku-Malut, Chaerul Mazhar menyarankan warga untuk mendatangi  Kantor Bulog Maluku-Malut secara langsung apabila hendak membeli kebutuhan pokok komoditas Bulog dalam jumlah besar, seperti beras, minyak goreng, atau gula pasir.

Adapun lokasinya berada di kawasan Waehaong, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon). Lokasi tersebut mudah dijangkau sehingga warga tidak perlu membeli di pihak lain.

"Kami imbau warga untuk hati-hati karena saat ini masih ada oknum yang sengaja mencari keuntungan dengan cara melakukan penipuan, mereka mengaku sebagai pegawai Perum Bulog," kata Chaerul menjelaskan, dilansir dari Antara, Rabu (5/6/2024).

Chaerul menyebutkan, penipuan dengan modus seperti itu terjadi bulan lalu dan korbannya adalah salah satu pegawai RSUP dr. J. Leimena Ambon.

Apabila masyarakat ingin melakukan pembelian dalam jumlah besar, bahkan berminat menjadi mitra atau pengecer beras juga komoditas Bulog lain, disarankan untuk mendatangi petugas Perum Bulog di kantor.

"Setiap calon pembeli akan mendapatkan pelayanan petugas sesuai mekanisme yang ada di Bulog sehingga tidak perlu mempercayai orang lain," ujar Chaerul menegaskan.

Adapun mekanismenya adalah bayar tunai sebelum dikirim (cash before delivery order) atau bayar tunai dan bawa barang  (cash and carry)  dengan menggunakan dokumen resmi dari perum.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya