Liputan6.com, Jakarta - Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K), atau yang lebih dikenal sebagai Dokter Terawan, menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan dirinya mempromosikan obat diabetes adalah tidak benar. Ia menyebut bahwa video yang beredar di media sosial mengenai hal tersebut adalah hoaks.
Menurut juru bicaranya, Oktafiandi, Terawan tidak pernah menjual obat diabetes melalui platform e-commerce atau marketplace seperti pada klaim video yang beredar di tengah masyarakat lewat media sosial.
Baca Juga
"Prof. Terawan hanya melakukan tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) dan Immunotherapy Nusantara," ujar Oktafiandi dalam pernyataan tertulis, dikutip Kamis, (15/8/2024).
Advertisement
Teknik DSA atau Digital Subtraction Angiography umumnya digunakan untuk mendiagnosis stroke. Selain itu, Dokter Terawan dikenal telah memodifikasi DSA sebagai bagian dari terapi untuk pasien stroke, yang sering disebut dengan istilah 'cuci otak'.
Di sisi lain, Immunotherapy Nusantara adalah inovasi dalam teknologi kesehatan yang dikembangkan oleh Terawan, yang diklaim dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai perlindungan terhadap ancaman virus, bakteri, dan tumor.
Oktafiandi juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait mantan Menteri Kesehatan tersebut. Pasalnya, ada kemungkinan pihak-pihak tertentu menyalahgunakan nama atau foto Terawan.
"Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menerima informasi mengenai Prof. Terawan," ujarnya.
Hubungi Langsung Tempat Praktik Terawan
Oktafiandi mengingatkan agar bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang layanan yang ditawarkan oleh Terawan, disarankan untuk menghubungi langsung tempat praktiknya. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya.
"Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi rumah sakit atau klinik tempat Dr. Terawan memberikan pelayanan," ujarnya.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.