Gunung Kelud: Sejarah Letusan Dahsyat dan Potensi Wisata yang Memukau

Gunung Kelud, gunung berapi aktif di Jawa Timur, memiliki sejarah letusan dahsyat namun kini juga menjadi destinasi wisata yang menarik dengan tetap memperhatikan potensi bahayanya.

oleh Hanz Jimenez Salim Diperbarui 16 Feb 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 17:00 WIB
Panorama Gunung Kelud
Gunung Kelud. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kelud, siapa yang tak kenal dengan gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, Jawa Timur ini? Dengan ketinggian sekitar 1731 meter di atas permukaan laut, gunung ini terkenal dengan letusannya yang eksplosif dan telah beberapa kali menimbulkan kerusakan besar. Letusan-letusannya yang dahsyat telah tercatat dalam sejarah, menorehkan catatan panjang sejak tahun 1000 Masehi.

Dikutip dari berbagai sumber, sepanjang sejarah, Gunung Kelud telah beberapa kali meletus beberapa kali. Letusan tahun 1919 menjadi yang paling memilukan, menelan korban jiwa hingga 5.110 orang. Letusan-letusan besar lainnya terjadi pada tahun 1951, 1966, 1990, dan yang paling baru pada tahun 2014.

Letusan 2014 sangat dahsyat, melontarkan material vulkanik hingga ratusan kilometer. Uniknya, letusan tahun 2007 tergolong anomali karena bersifat efusif, membentuk kubah lava di kawah, berbeda dari letusan eksplosif yang biasanya terjadi. Setiap letusan selalu menyisakan dampak kerusakan dan korban jiwa yang signifikan di daerah sekitarnya.

Meskipun letusan 2014 sangat dahsyat, prediksi untuk letusan selanjutnya diperkirakan tidak sedahsyat itu, dan lebih mirip dengan letusan tahun 1990. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat sekitar untuk selalu waspada dan melakukan mitigasi bencana.

Gunung Kelud termasuk tipe gunung stratovolcano. Kawah Kelud, kawah utamanya, menyimpan potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Dahulu, terdapat danau kawah dengan volume cukup besar di kawah ini, namun telah berubah setelah beberapa kali letusan. Karakteristik letusannya umumnya eksplosif, meskipun pernah terjadi letusan efusif seperti pada tahun 2007.

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

Legenda dan Pariwisata Gunung Kelud

Mitos dan legenda juga mewarnai sejarah Gunung Kelud. Salah satu legenda menceritakan kisah Dewi Kili Suci dan dua raja sakti, Lembu Suro dan Mahesa Suro, yang melibatkan pengkhianatan dan kutukan yang dipercaya menyebabkan terbentuknya gunung ini. Berbagai versi legenda ini beredar di masyarakat, namun inti ceritanya tetap sama, yaitu sebuah kisah yang penuh misteri dan magis.

Kini, Kawah Gunung Kelud telah menjadi objek wisata yang menarik. Para wisatawan dapat menyaksikan keindahan kawah dan panorama alam di sekitarnya. Namun, penting untuk selalu waspada dan mengikuti arahan petugas, mengingat potensi bahaya dari gunung berapi yang masih aktif ini. Pengelolaan wisata yang baik dan edukasi tentang mitigasi bencana sangat penting untuk memastikan keselamatan pengunjung.

Kesimpulan

Gunung Kelud, dengan sejarah letusannya yang dahsyat dan legenda yang menarik, merupakan gunung berapi aktif yang menyimpan potensi bahaya sekaligus daya tarik wisata. Pemantauan dan mitigasi bencana yang intensif tetap penting untuk mengurangi risiko dari letusan di masa mendatang. Di samping itu, pengembangan wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab akan membantu menjaga keseimbangan antara pemanfaatan potensi wisata dengan keselamatan masyarakat.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya