Citizen6, Jakarta Masih ingat dengan sosok moderator pada debat capres dan cawapres kemarin Senin, 9 Mei 2014? Moderator ini banyak mendapat perhatian publik namun, ia juga menuai banyak kritik di linimasa.
Zainal Arifin Mochtar namanya, hingga saat ini ia menjadi perbincangan di sosial media seperti Twitter dan Path. Di Twitter para Tweeple ramai-ramai menuliskan ciapan yang ditujukkan untuk akun @zainalamochtar. Ciapan yang meramaikan linimasa tersebut ada yang pro maupun kontra terkait penampilan sang moderator saat memimpin debat 2014.
Baca Juga
Advertisement
Kebanyakan dari para Onliner menyayangkan sikap Zainal saat memimpin debat kandidat, ia dinilai kurang berperan dalam mempertajam pertanyaan dan lebih mendominasi ucapannya yang meminta para penonton agar tidak tepuk tangan saat berlangsungnya debat.
Dan salah satu aturan adalah tidak boleh gaduh selama debat berlangsung, itulah kenapa moderator tampak panik ketika penonton tepuk tangan, salah satu ciapan pro dari akun @sofiesyarief. Adapun Tweeple yang mengecam maupun mencaci dirinya saat menjadi moderator, Omongan moderator lebih ribet dibanding masalah bangsa ini *SILAKAN TEPUK TANGAN*, tulis akun @pandufeb.
Tidak hanya di Twitter, nama Zainal pun ramai di sosmed Path dengan beredarnya banyak meme tentang dirinya yang selalu melarang penonton untuk "tepuk tangan". Adapun diagram yang menjelaskan tentang pembagian waktu debat capres, diagram yang dibagi dalam tiga warna seperti kuning, biru dan merah ini didominasi oleh warna kuning yang menjelaskan bahwa moderator mengingatkan untuk tidak tepuk tangan.
Setelah beredarnya meme mengenai Zainal sang moderator capres, saat ini di Path muncul akun bernama Ryan yang mengonfirmasi tentang perilaku yang dilakukan oleh Zainal. Menurut para pengguna Path sosok Ryan yang menuliskan status Path tersebut merupakan salah satu produser salah satu stasiun televisi swasta.
Zainal merupakan Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) yang bergerak dalam Kajian dan Advokasi mengenai Anti Korupsi. Pria kelahiran Ujung Pandang 8 Desember 1978 didaulat sebagai moderator oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Zainal dipilih karena masuk dalam kriteria yang ditentukan KPU diantaranya kriteria berasal dari kalangan profesional, akademis, dan penampilan yang tidak terburu-buru.
Penulis:
Yulia Yulee
Baca Juga:
Gesture Para Ca(wa)pres Saat Debat Kandidat, Apa Maknanya?
Psy: Habis Gangnam Style Terbitlah Hangover, Konyol Mana?
Kisah Tragis Pemuda dengan Potongan Rambut Aneh
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com