Hari Buku, Buku Memberi Kehidupan Lain bagi Pembacanya

Para pecinta buku juga pemerhati hak cipta memperingati Hari Buku sedunia atau World Book Day.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 23 Apr 2015, 11:44 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 11:44 WIB
`Selamat Hari Buku Sedunia, Karena Buku Adalah Candu`
Para pecinta buku juga pemerhati hak cipta memperingati Hari Buku sedunia atau World Book Day.

Citizen6, Jakarta Tepat hari ini Kamis (23/4/2015) para pecinta buku juga pemerhati hak cipta memperingati Hari Buku sedunia atau World Book Day. Tak hanya di Indonesia, Hari Buku juga dirayakan masyarakat dunia setiap 23 April tiap tahunnya.

Berbagai cara dilakukan publik untuk meramaikan peringatan Hari Buku. Tak hanya dengan beragam acara, publik pun merayakannya dengan beragam ciapan di jejaring sosial.

Pantauan Citizen6 di linimasa Twitter, nampak sejak Kamis (23/4/2015) pagi, hingga kini para onliner membanjiri timeline dengan ciapan ucapan selamat maupun beragam foto. Dalam ciapannya onliner juga mengajak masyarakat untuk terus memperdalam wawasan dengan membaca buku. 

 

 

 

 

Bahkan, saking banyaknya ciapan dari onliner perbincangan tersebut pun kini menjadi topik yang paling banyak di bahas di linimasa. Onliner juga meramaikan ciapannya dengan mencantumkan hastag #WorldBookDay dan #HariBuku. Terlihat tagar #WorldBookDay berada di jajaran teratas trending topic Twitter, diikuti dengan #HariBuku yang berada di peringkat keenam.

 

 

 

 

Hari Buku juga mepromosikan mengenai hak cipta yang sangat penting bagi seseorang pengkarya buku dan juga mengajak masyarakat untuk lebih mengenal karya-karya yang menarik dan hebat dari seorang penulis buku.

Namun, sayangnya di era saat ini peran buku nampaknya semakin tergantikan oleh perangkat-perangkat digital yang semakin memfasilitasi penggunanya. Pada akhirnya kini banyak buku-buku yang terbengkalai dengan adanya perangkat digital tersebut.

Pada awalnya, Hari Buku adalah bagian dari perayaan Hari Saint George di wilayah Katalonia sejak abad pertengahan dimana para pria memberikan mawar kepada kekasihnya. Namun, sejak 1923 silam para pedagang buku mempengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang yang mneinggal dunia pada 23 April.

Foto: ‏@bentangpustaka/Twitter

(ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya