Sabtu Bersama Bapak, Menjadi Ayah Tak Semudah yang Dipikirkan

Buku ini menceritakan sebuah keluarga yang ditinggal sang kepala keluarga. Namun sang bapak menyiapkan nasihat berupa rekaman untuk anaknya

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Mei 2015, 10:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 10:30 WIB
Sabtu Bersama Bapak, Menjadi Ayah Tak Semudah yang Dipikirkan
Buku ini menceritakan sebuah keluarga yang ditinggal sang kepala keluarga. Namun sang bapak menyiapkan nasihat berupa rekaman untuk anaknya

Citizen6, Jakarta Sinopsis

Video mulai berputar

“Hai, Satya! Hai, Cakra! Sang Bapak melambaikan tangan.

“Ini Bapak. Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.... Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian. Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian. Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian. Ingin tetap mengajarkan kalian. Bapak sudah siapkan. Ketika kalian punya pertanyaan, kalian tidak perlu bingung ke mana harus mencari jawaban. I don’t let death take these, away from us.I don’t give death, a chance. Bapak ada di sini. Di samping kalian. Bapak sayang kalian.”

Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan tentang..., tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.

***

“Pagi, Pak Cakra.”

“Pagi, Wati.” Cakra membalas sapa salah satu sales yang duduk tidak jauh dari ruang kantornya.

“Udah sarapan, Pak?”

“Udah, Wati.”

“Udah punya pacar, Pak?”

“Diam kamu, Wati.” (hlm. 43)               

Review

Ringan, kocak, serius tapi santai. Tak heran banyak tanggapan positif dari para pembaca di internet. Dan novel ini saya rasa cocok buat semua kalangan, jarang loh ada novel yang kaya gini. Tentang sebuah keluarga, Bapak Gunawan, Ibu Itje dan kedua anaknya, Satya dan Cakra.

Mengetahui bahwa kanker yang diderita Pak Gunawan tak akan bisa memiliki waktu yang lebih untuk membimbing kedua putranya, maka beliau membuat rekaman-rekaman tentang dirinya dan keluarganya untuk berbagi nasihat-nasihat berharga yang nantinya akan diperlukan. Rekaman itu akan dibuka berdasarkan umur mereka sampai menikah. Sampai mereka dewasa dan siap lepas dari orang tua, memiliki keluarga sendiri.               

Rekaman-rekaman yang tertulis dalam novel ini kutip-able dan memotivasi, seperti “Planning is everything” pada halaman 18, lalu ada juga pelajaran di halaman 86 dan 87. Apa? Baca sendiri.

Terakhir di halaman 104 tentang anak sulung, yah, karena saya anak sulung. Imo, jadi anak sulung itu, ada enaknya ada enggaknya. Yang penting jadi anak sulung itu, gagah.

Skip, lanjut ke buku. Ceritanya cuma rekaman? Nggaak, ada Satya yang sudah beristri dan punya tiga anak. Cakra yang masih jomblo aja mengejar cinta dan Bu Itje, yang punya rumah makan bercabang-cabang.               

Dari segi percetakan, saya suka covernya, biru muda dan simple. Tapi covernya terlalu kertas, mungkin harus ada tambahan plastik kaya yang digambar cover depan. Yah, kan bisa disampul plastik? Kalo ada pecinta buku yang  tidak suka memberi sampul dan lebih suka kontak langsung dengan buku favoritnya?

Dan karena novel ini ada dua editornya, Alit Tisna Palupi dan Resita Febiratri jadi saya nggak nemu kata typo dalam novel ini. What a team! Sayang, kalo diliat dari font terlalu kecil, mungkin harusnya sebesar tulisan rekaman itu. Dan nggak ada daftar isinya.

Kalo dari segi cerita, cuma kurang satu, perayaan nikahan Saka sama Retna di kantor itu gimana, grup email (Wati, Firman, Bambang, Ivan dan Gunther)  yang kocaknya minta ditabok. Ini sesuai imajinasi masing-masing, sih. Ide footnote Adhitya Mulya juga... brilian dan berani. Bikin ketawa.              

Overall, memang recommended deh, cocok juga buat kado. Kado itu nggak perlu apa yang dia butuh, tapi yang jadi favorit kita juga bisa dibuat kado, kecuali pacar.

Kutipan Menarik

"Berapa kali kamu terjatuh itu gak penting.
Yang penting berapa kali kamu bangkit lagi." (hlm. 130)

"Mimpi hanya baik jika kita melakukan planning untuk merealisasikan mimpi itu. Jika tidak, kalian hanya akan buang waktu." (hlm 150)

Identitas Buku

Judul Buku : Sabtu Bersama Bapak

Penulis : Adhitya Mulya

Penyunting : Resita Wahyu Febiratri

Proofreader : Yuke Ratna P. & Mita M. Supardi

Desainer Sampul : Jeffri Fernando

Penata Letak : Landi A. Handwiko

Penerbit : GagasMedia

Jumlah Halaman : x+278 hlm

ISBN : 979-780-721-5

Jenis : Novel, Fiksi

Harga : Rp 48.000,00

Pengirim:

Marfa Umi

Surel :umi.marfa@gmail.com

Foto: suamigila.com

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya