Citizen6, Jakarta Sampai hari ini publik khususnya para pengguna jejaring sosial Instagram di penjuru dunia tengah diramaikan dengan tren "Sunburn Art" yang mempertaruhkan kulit para pelakunya untuk berada di bawah terik matahari.
Dilansir Odditycentral pada Selasa (7/7/2015), para onliner rela terkena kanker kulit demi mengikuti tren tersebut. Tren ini merupakan seni sengatan matahari yang melibatkan tabir surya dan stensil pada bagian tubuh mereka untuk membakar berbagai bentuk desain dalam kulit mereka.
Baca Juga
Advertisement
Pola yang dipakai para onliner mulai dari garis lurus dengan tema bunga-bunga dan bentuk abstrak. Beberapa orang membuat seni ini di seluruh tubuhnya, namun adapula onliner yang membuat desain kecil di berbagai bagian tubuhnya.
"Tren sunburns menyebabkan kerusakan DNA pada kulit, mempercepat penuaan dan meningkatkan resiko kanker kulit seumur hidup Anda," Ucap The Skin Cancer Foundation kepada awak media.
Dokter kulit New York, Dr Barney Kenet juga menuturkan efek dari tren Sunburn Art. "Ini benar-benar jelas bahwa sengatan matahari dapat memberikan Anda garis dan bintik-bintik juga keriput yang menyebabkan kanker kulit, terutama melanoma," ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa seni sengatan matahari ini jauh lebih berbahaya daripada berjemur biasa, karena orang lebih tergoda untuk tinggal di bawah sinar matahari lebih lama, agar proses pembakaran lebih baik.
Bahkan, beberapa dermatologis mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap tren #SunBurnArt di linimasa Twitter. Mereka merasa ide tren ini sangat buruk, karena efek yang ditimbulkan sangat mematikan. (ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini