Liputan6.com, Jakarta Masa remaja merupakan fase perkembangan yang penuh perubahan besar, baik secara fisik maupun mental. Di usia ini, anak mulai mencari identitas diri, menghadapi perubahan hormonal, serta menavigasi hubungan sosial yang semakin kompleks. Semua proses ini sering kali menimbulkan tekanan yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
Dilansir melalui beberapa sumber dan National Institute of Mental Health (NIMH) pada Jumat (22/11), sekitar 3,2 juta remaja di Amerika Serikat mengalami setidaknya satu episode depresi mayor. Kondisi ini membuat mereka merasa kehilangan minat terhadap aktivitas harian, mengalami gangguan tidur, serta kesulitan berkonsentrasi. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting dalam memberikan dukungan agar anak dapat melewati fase ini dengan baik.
Pentingnya Pengakuan Sosial
Remaja mulai melihat dirinya melalui kacamata orang lain, sehingga penerimaan dari lingkungan sosial menjadi sangat penting. Proses ini sering kali menciptakan tekanan karena mereka cenderung mencemaskan pendapat orang lain tentang diri mereka.
Rasa ingin diterima di kelompok pertemanan dapat memengaruhi perilaku remaja, terutama ketika mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini diperparah oleh pengaruh media sosial, di mana standar kecantikan atau kesuksesan tertentu sering kali menjadi patokan.
Advertisement
Tekanan yang Beragam
Tekanan yang dihadapi remaja tidak hanya berasal dari tuntutan akademis, tetapi juga dari keluarga dan pergaulan. Selain itu, mereka sering dihadapkan pada dilema moral, seperti godaan untuk mencoba alkohol, rokok, atau bahkan narkoba, yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka.
Menurut American Academy of Pediatrics, masa remaja adalah waktu perkembangan yang kompleks, mencakup aspek moral, fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Perubahan cepat dalam berbagai aspek ini membutuhkan perhatian ekstra dari orang tua dan guru.
Dampak Hubungan Pertemanan pada Kesehatan Mental
Persahabatan yang Menyembuhkan atau Merusak
Persahabatan memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental remaja, terutama ketika terjadi konflik, pengucilan, atau bullying. Remaja yang merasa terisolasi atau ditolak oleh teman sebaya lebih rentan mengalami depresi atau gangguan kecemasan. Di sisi lain, hubungan pertemanan yang positif dapat membantu remaja membangun rasa percaya diri dan mengurangi tekanan yang mereka rasakan. Oleh karena itu, orang tua perlu memantau lingkungan sosial anak untuk memastikan mereka berada dalam lingkungan yang sehat.
Media Sosial sebagai Pisau Bermata Dua
Media sosial membuka peluang bagi remaja untuk terhubung dengan dunia luar secara positif. Namun, platform ini juga bisa menjadi sumber cyberbullying dan tekanan untuk memenuhi ekspektasi tertentu. Remaja yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial cenderung mengalami kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
Advertisement
Tips Orang Tua untuk Menjaga Kesehatan Mental Remaja
Pentingnya Quality Time dengan Keluarga
Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak tanpa gangguan, seperti saat makan malam atau aktivitas keluarga lainnya. Ini adalah momen penting bagi orang tua untuk mendengar keluhan anak dan memahami kebutuhan mereka. Menurut penelitian, remaja yang memiliki waktu berkualitas bersama keluarga cenderung memiliki emosi yang lebih stabil dibandingkan mereka yang jarang berinteraksi dengan orang tua.
Menunjukkan Perhatian dan Empati
Ketika anak enggan berbicara, cobalah untuk tetap mendekat dengan menunjukkan perhatian. Dengarkan mereka tanpa menghakimi, sehingga anak merasa nyaman untuk berbagi. Tunjukkan minat pada aktivitas yang mereka lakukan atau teman yang mereka temui.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Kesehatan Mental Remaja
Apa penyebab utama gangguan mental pada remaja?
Penyebab utama meliputi tekanan sosial, pergaulan, tuntutan akademis, dan pengaruh media sosial yang negatif.
Advertisement
Bagaimana orang tua dapat membantu anak yang mengalami stres?
Orang tua bisa mulai dengan mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan waktu berkualitas, dan menawarkan solusi secara bersama-sama.
Kapan harus membawa anak ke psikolog?
Jika anak menunjukkan tanda-tanda depresi atau kecemasan yang berkepanjangan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.
Advertisement
Apakah media sosial selalu buruk untuk kesehatan mental remaja?
Tidak selalu, karena media sosial juga bisa memberikan manfaat positif jika digunakan dengan bijak dan seimbang.