Eksklusif, Pengalaman Semalam Menginap di Tenda Wikasatrian

Ternyata Wijaya Karya mempunyai pelatihan untuk mencipta kepemimpinan global dengan konsep kearifan lokal, Wikasatrian.

oleh Angga Utomo diperbarui 15 Jun 2016, 17:31 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 17:31 WIB
Eksklusif, Pengalaman Semalam Menginap di Tenda Wikasatrian
Ternyata Wika mempunyai tempat asri yaitu Wikasatrian.

Campus CJ, Jakarta- Wika terkenal dengan keahliannya di bidang konstruksi. Tapi siapa sangka dibalik ‘wajah’nya yang "keras" itu ternyata Wika mempunyai tempat asri yaitu WikaSatrian, tempat yang dikenal sebagai arena pelatihan kepemimpinan dengan segala keelokan budayanya agar tercipta sebuah pemimpin yang memiliki jiwa sosial yang tinggi tanpa harus meninggalkan budayanya itu sendiri.

Terpilihnya saya mengikuti kegiatan bertajuk Citizen Journalism Green Adventure Camp bersama Wika. Dalam kegiatan ini liputan6.com mengajak 17 mahasiswa termasuk saya dan 3 blogger. Dan mendapatkan kesempatan untuk menyambangi WikaSatrian tempat bagi kamu yang ingin menjadi seorang pemimpin yang berwelasasih.

Selain nyaman untuk disinggahi sehingga bisa berlama-lama di tempat bernama Giri Wijaya dan Giri Boga, dalam WikaSatrian ini juga terdapat beberapa tenda camping lho. Eits tapi, bukan sembarang tenda camping. Mengapa bisa dibilang begitu? Karena tenda ini ditujukan dalam proses pelatihan tingkatan ksatriaan bersifat ekslusif. Jadi para pemimpin seperti manager atau direktur disini tidak tinggal dalam kamar dengan ruangan ber-ac, spring bed dan pemandian air panas didalamnya, tapi tinggal dalam sebuah tenda camping. Unik bukan, seperti arena outbond tapi untuk para higher class.

Pak Tonny selaku Pamong Utama di WikaSatrian mengatakan bantal dan kasur yang digunakan dalam tenda camping disini dibuat sendiri oleh Wika dan asal kalian tahu kualitas bantal dan kasur disini setara kualitasnya dengan bantal dan kasur di hotel berbintang lima di Tokyo, Jepang. Pak Tonny pun langsung mempersilahkan saya untuk mencoba berbaring diatasnya, dan benar saja rasa kantuk tiba-tiba datang menyerang, sungguh tenda camping yang nyaman untuk ditinggali. Kalau begini rasanya saya juga berani ngeCamp lama-lama kalau keadaan tendanya seperti ini. Yaa jelas saja tenda untuk orang setingkat manager dan direktur ini yaa harus seperti itu, tenda yang mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana masih cukup bisa menunjang mobilitas sang direktur seperti adanya penerangan didalam tenda,listrik, pendingin ruangan, buah-buahan dan taklupa obat-obatan tersedia didalam tenda ini.

Soal kamar mandi, Wika Jawaranya. Karena Wika mendesain kamar mandi terpisah antara laki-laki dan perempuan ini pun mempunyai kualitas seperti hotel bintanglima. Sangat dijaga sekali kebersihannya. Lucu mungkin seorang direktur tinggal di tenda camping seperti ala mahasiswa mapala yang pergi naik kegunung, akan kewalahan mungkin dia.Pemikiran nakal saya itu diiringi dengan tawa didalam benak saya.

Uniknya dari tenda camping ini peletakannya tak ada yang simetris. Pak Ammirian shah selaku Pamong Muda WikaSatrian menjelaskan pada saya, bahwa dalam proses pembuatan tenda camping untuk pelatihan kepemimpinan ini mengikuti tatanan letak pohon dan sebisa mungkin tak menebang pohon tersebut, kalaupun harus menebang satu pohon maka kita akan menggantinya dengan sepuluh pohon.

Dan pohon-pohon disini juga didata secara berkala, semacam sensus pohon yang dipetakan melalui GPS dan terkoneksi oleh satelit, sehingga kita tetap bisa memantau umur dan jenis pohon tersebut.

Saya dan para peserta lain langsung berekspetasi akan camping ditenda semewah ini, karenakan acara kita Green Camp Adventure, tapi apa daya ternyata WikaSatrian adalah tempat singgahan sebelum ke tempat camping yang sesungguhnya di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan. Sambil mengarahkan mata kearah tenda, saya pun bergumam ingin sekali rasanya camping didalam tenda itu.

Suatu saat pasti saya akan tinggal sementara waktu ditenda ini, pasti senang rasanya. Tak lupa kami dibekali buah tangan berupa pohon yang ditanami disana seperti pohon nam-nam, pohon kemang, pohon kecapi, pohon gandaria dan pohon mede. Suara riuh canda tawa dan foto bersama mengiringi kepergian kami. Hentakan langkah kaki saat menaiki bis dan laju bis yang semakin menjauhi WikaSatrian menyadarkan saya dalam lamunan bahwa saya dalam perjalanan meninggalkan tempat ini. Tapi saya tak berkecil hati, masih ada keseruan lain menanti di depan mata sekali lagi.

 

Penulis :

Aria Aji Kusuma - AkommRTVi Global Media

Instagram :

@aria.aji.kusuma

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail : campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya