Citizen6, Jakarta Masih ingatkah kamu dengan ajang nasional Pemilihan Putri Remaja Indonesia (PPRI)? Bagi kamu yang lahir di era 90-an mungkin tidak terdengar fenomenal. Di era kekinian, ajang Pemilihan Putri Indonesia lebih populer. Namun, kamu akan tercengang, PPRI menjadi tayangan mewah nan edukatif bagi para remaja perempuan di tahun 1975-1988.
Baca Juga
Advertisement
Kini, para finalis PPRI kembali bangkit untuk para remaja putri Indonesia. Mereka membentuk komunitas Yayasan Putik Indonesia Berkarya (YPIB), yang berfokus pada pengembangan kreasi dan karya remaja putri. Meskipun baru terbentuk empat bulan lalu, mereka mulai berencana mengadakan PPRI pada tahun depan
Kenangan manis menjadi putri remaja rupanya ingin ditularkan kepada remaja putri Indonesia sekarang, khususnya usia 14-18 tahun. Bertempat di Rumah Hijau, Guntur-Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (18/8), para finalis PPRI menyampaikan kabar baik tersebut. Sebuah kesempatan yang tak boleh dilewatkan buat para remaja putri.
Kamu juga bisa belajar kehidupan dari para finalis PPRI, yang sudah berusia 40-an tahun bahkan ada yang sudah mempunyai cucu.
- Kreativitas dan Kepercayaan Diri
Alasan utama PRRI difokuskan pada remaja putri usia 14-18 tahun dipengaruhi pembentukan kreativitas diri. Pada usia tersebut, bakat dan kreativitas kamu mudah dibentuk. Selain nilai akademis, kamu pasti mempunyai hobi dan hasil karya yang diminati.
Berkat PRRI terdahulu, para finalis PPRI banyak yang menghasilkan produk karya sendiri. Ada yang membuat batik sampai perias pengantin. Diharapkan ajang PPRI ikut andil terhadap munculnya kreativitas diri para remaja putri.
Kreativitas yang dimiliki bisa memengaruhi peningkatan kepercayaan diri. Kamu tidak akan minder saat berhadapan atau berada di antara orang-orang yang berprestasi. Percaya diri berarti percaya pada kemampuan diri sendiri.
- Intelektual, Sosial, dan Spritual
Dari penuturan para finalis PPRI, seleksi PPRI dulu melalui tulisan esai terbaik. Artinya, bukan hanya semata-mata wajah kamu cantik saja, prestasi dan nilai akademis termasuk sisi positif yang digali. Prestasi remaja kelak akan berkontribusi pada negara, yang melahirkan kaum muda berintelektual mumpuni.
Pandai saja tidak cukup, kepribadian remaja juga dibentuk dari sosial dan spiritual.
"Kami ingin mendapatkan mereka (remaja putri) yang punya prestasi, pintar juga sosial. Sekaligus yang punya intelektual, sosial, dan spiritual. Tentunya, kami mencari pribadi yang mumpuni dan beautiful," ungkap Humas YPIB Baby Anita Joewono.
Punya "Posisi" yang Bagus
- Punya "Posisi" yang Bagus
Para finalis PPRI yang berkumpul dari berbagai macam profesi. Kamu akan terkesima dengan perjalanan karier mereka yang bagus. Ada yang terjun di bidang kedokteran, bisnis, dan manajer. Posisi bagus dari profesi inilah yang diharapkan kepada remaja putri di masa mendatang.
Kembali digairahkannya PPRI sebagai bekal para remaja putri menduduki posisi-posisi strategis negara.
Artinya, saat menduduki posisi strategis, mereka ikut mengeluarkan ide kreatif dan kritis demi kemajuan negara.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Advertisement