Liputan6.com, Skotlandia - Seorang guru bahasa Prancis dituduh telah melakukan hubungan seksual dengan remaja yang merupakan muridnya sendiri pada malam hari setelah acara prom night selesai.
Baca Juga
Isabelle Graham, sang tersangka, bersikeras bahwa ia adalah penganut agama yang taat. Karena itu, ia menegaskan ia tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu.
Advertisement
Ia tertangkap dengan muridnya yang berusia 17 tahun di kamar hotel Travelodge di Edinburgh, Skotlandia, tempat mereka menginap. Kini guru yang telah memiliki istri itu terancam kehilangan pekerjaannya karena tuduhan tersebut.
General Teaching Council Scotland (GTCS) akan memutuskan masa depan Graham. Kasus ini terungkap setelah foto mereka tersebar di media sosial. Sayangnya Graham tidak hadir pada persidangan kasusnya tersebut. Ia hanya diwakili pengacaranya.
Sang pengacara menjelaskan, Graham tidak ingat peristiwa setelah prom night tersebut. Yang ia ingat ia hanya meminum empat gelas anggur. Graham mengira minumannya telah dicampur dengan obat tidur.
Kemudian GTCS menuduh Graham pergi dengan muridnya itu ke sebuah hotel terdekat setelah acara prom night selesai.
Guru di Whitburn Academy, West Lothian, Skotlandia, itu diduga telah menghabiskan tiga jam dengan muridnya dengan minum-minuman beralkohol dan melakukan hubungan seksual berulang kali.
Fraser Thomson, seorang polisi yang menyelidiki kasus tersebut, mengatakan dalam rekaman CCTV, ia melihat sang murid dan Graham berbaring di tempat tidur. Satu di atas selimut dan satu di bawah selimut.
Menurut GTCS, Graham berbuat seperti itu akibat anggur yang ia minum. Namun, hal itu berbeda dengan komentar yang dikatakan saksi.
DS Keith Mailer yang juga menyelidiki kasus ini mengatakan, ia juga khawatir bahwa minumannya telah "dibubuhi". Tapi, hal itu tidak terbukti setelah diuji di rumah sakit. “Saya telah menjadi korban dalam peristiwa ini,” ucap Graham.
Suami Graham, Andrew Wilkie, mengaku bahwa selama ia mengenal Graham, ia melihat istrinya itu adalah sosok yang taat pada agama. Sehingga ia yakin tuduhannya itu adalah palsu alias tidak terbukti.
Sidang prosedural tertutup dilaksanakan beberapa waktu lalu. Sekarang Graham tinggal di luar Skotlandia. Ia tidak hadir di persidangan meskipun ia muncul pada layanan video call.
Atas kejadian tersebut, Graham mengundurkan diri dari posisinya sebagai guru di Whitburn Academy. Seorang juru bicara Lothian Dewan Barat membenarkan, "Graham tidak lagi bekerja di Lothian Dewan Barat karena kasus ini.”
(ps/ul)
Penulis:
Pamela Sandri
Universitas Pancasila
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6