Tak Terlupakan, Pengalaman Melihat Keindahan Desa di Atas Awan

Desa Wae Rebo yang sangat indah dan tetap terjaga budaya serta alamnya.

oleh Angga Utomo diperbarui 15 Jan 2017, 11:11 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2017, 11:11 WIB
Campus CJ
Doc. Doni Kusuma

Liputan6.com, Waerebo Awalnya mendengar dan sekedar membaca nama sebuah desa di daerah Manggarai, Flores – NTT yang sangat populer di kalangan pecinta alam serta budaya di Indonesia. Akhirnya saya berkesempatan untuk bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana rasanya berada di desa di atas awan yang sangat indah dan tetap terjaga budaya serta alamnya.

Setelah 3 hari pertama saya merasakan sinar matahari sepanjang hari, birunya laut, putihnya awan dan hijaunya pegunungan di pulau Rinca, Padar dan lainnya. Perjalanan darat di mulai dari dermaga Labuan Bajo pukul 3 pagi menuju Manggarai dengan memakan waktu sekitar 8 jam juga harus memutari beberapa bukit dan pantai, ini tidak termasuk trekking dari pos 1 menuju gerbang desa Wae Rebo yang memerlukan waktu 2 jam jika hanya beristirahat sebentar.

Sesampainya di gerbang desa maka kita tidak bisa langsung memasuki desa karena harus menunggu peserta lainnya, setelah menunggu 1 jam dengan rasa tidak sabaran maka saya langsung menuju rumah adat utama dan bertemu dengan tetua adat Pak Rafael agar kami bisa diterima sebagai keluarga serta apa yang harus dan tidak boleh kami lakukan selama tinggal di desa Indah ini. Setelah upacara penyambutan maka kami menuju rumah samping supaya bisa menaruh barang bawaan dan bercengkrama dengan warga setempat termasuk anak-anak.

Saat matahari tenggelam maka suasana semakin hening tetapi berbeda dengan langit yang semakin ramai oleh bintang-bintang dan saat makan malam tiba, suasana semakin hangat karena kita berbagi cerita satu dengan lainnya. Esok paginya saya tidak sabar untuk mengeksplore sekeliling desa, dengan membawa buku cerita serta balon tiup maka saya langsung menghampiri sekumpulan anak-anak untuk bisa bercerita sambil bermain dan setelah itu langsung menuju bukit kecil agar dapat melihat suasana desa dari kejauhan dan diterpa hangatnya sinar matahari pagi yang membuat suasana desa semakin hangat dan tidak bisa dapat saya lupakan. I fell in love and left my heart in Wae Rebo!.

Penulis :

Doni Kusuma

GM Human Resources & GA

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @SahabatLiputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya