Akhir Perseteruan Antara Buaya Raksasa dan Warga Marudi

Perseteruan buaya raksasa di pinggir Sungai Peking, Long Lama, Marudi Serawak dimulai sejak awal Februari lalu.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mar 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 10:00 WIB
Akhir Perseteruan Antara Buaya Raksasa dan Warga Marudi
Akhir Perseteruan Antara Buaya Raksasa dan Warga Marudi

Liputan6.com, Jakarta Perseteruan buaya raksasa di pinggir Sungai Peking, Long Lama, Marudi Serawak dimulai sejak awal bulani lalu.

Pada 21 Februari lalu, Agnes Luang, gadis remaja berusia 17 tahun diserang buaya raksasa ketika mandi. Saat itu hari sudah hampir gelap. Bersama ibunya gadis remaja ini terburu-buru mandi di pinggir sungai.

Tanpa diduga, buaya yang sedang lapar menyambarnya. Agnes luang diseretnya ke tengah sungai dan menghilang. Ibunya terpana, hanya bisa berteriak minta tolong setelahnya. Tubuh Agnes ditemukan keesokan harinya tinggal setengahnya.

Sejak itu, warga pinggir sungai menyatakan perang dengan buaya raksasa.

Warga yang marah lalu mempersiapkan diri. Setiap hari warga menyiapkan perangkap untuk membalas dendam pada buaya itu. Namun nyaris sebulan usaha warga tak menghasilkan apa-apa.

Seperti dilansir dari harianmetro, warga tak menyerah. Setiap hari mereka terus memburu agar buaya itu bisa ditangkap. Akhirnya usaha mereka tak sia-sia. Buaya yang panjangnya 3,5 meter ini berhasil ditangkap, Rabu, 8 Maret 2017 pukul 3 sore.

Reptilia itu memakan ayam, umpan yang dipasang pada perangkap, Setelah tertangkap buaya itu ditembak. Polisi setempat mengatakan, buaya raksasa itu lalu dibawa ke pinggir sungai untuk dibedah perutnya. 

Menurut keterangan polisi, buaya yang tertangkap ini bukanlah buaya yang telah memangsa Agnes Luang. Karena itu warga diminta untuk terus memasang perangkap untuk menangkap buaya-buaya yang dikhawatirkan akan menyerang penduduk.

Operasi berburu buaya itu melibatkan seluruh warga dan petugas kepolisian. targetnya adalah menemukan buaya yang telah membunuh Agnes Luang. 

Sebenarnya buaya serawak ini termasuk hewan langka, namun karena populasinya yang terus bertambah, maka pejabat setempat akhirnya mengijinkan buaya-buaya itu dibunuh.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya