Liputan6.com, Jakarta - Khondej kecil hanya bisa merintih. Bengkak di sisi kepalanya semakin hari semakin membesar dan membuatnya tak nyaman.
Baca Juga
Advertisement
Sembilan bulan lalu, bocah itu didiagnosis dengan kanker di Rumah Sakit Srinakarin, Bangkok setelah bengkak di sisi kepalanya diperiksa. Entah bagaimana mulanya, bengkak yang dikira hanya benjol biasa ternyata ukurannya bertambah tiap minggu.
Melansir dari Mirror, Sabtu (11/03/2017), ia telah menjalani serangkaian tujuh perawatan kemoterapi. Terakhir kali, ahli bedah ingin mengoperasi untuk menghapus kanker tersebut dari otak, tulang pipi, dan rahangnya.
Namun, orang tua anak itu menentang operasi. Selain karena tidak punya biaya, keluarga dari bayi berusia 23 bulan tersebut merasa kasihan pada anaknya.
"Kami tidak ingin anak kami mesti melalui prosedur yang lebih menyakitkan, ia sudah cukup menderita," ujar sang ibu yang tak disebutkan namanya.
Sang ibu tahu anaknya menderita, tapi ia merasa tak tega melihat anaknya berada di bawah peralatan kedokteran yang mengotak-atik tubuhnya.
"Dengan bantuan semua orang, kami akan menemukan pengobatan alternatif yang akan berhasil," tegas sang ibu.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6