Liputan6.com, Hefei - Sebuah robot telah dikirim kembali ke 'sekolah' karena tak bisa menjawab di mana Tembok Besar Cina berada. Padahal, robot itu sendiri merupakan buatan Cina.
Baca Juga
Advertisement
Robot berbahasa Mandarin, Jia Jia, membuat malu perakitnya dalam wawancara TV live pertamanya dalam bahasa Inggris. Jia Jia melakukan wawancara dengan Kevin Kelly, salah satu pendiri majalah teknologi wired.
Wawancara yang dilakukan lewat Skype itu dilakukan di Universitas Sains dan Teknologi Cina di Hefei, Tiongkok. Dalam wawancara itu, Jia Jia diberi jubah panjang dan mengenakan wig.
Robot tersebut tak dapat menanggapi pertanyaan tentang jumlah huruf dalam alfabet Inggris. Malahan, ketika ditanya di mana letak Tembok Besar Cina, Jia Jia hanya diam sebelum akhirnya menjawab "Cina."
Kelly yang seorang ahli robotika dan kecerdasan buatan juga bertanya pada Jia Jia apakah ia bisa menerangkan bagaimana rupa Kelly saat itu, namun jawaban robot itu tidak bisa dimengerti. Padahal, periset di Universitas Hefei telah menghabiskan waktu sekitar tiga tahun mengembangkan robot itu untuk memberinya kemampuan berinteraksi dengan manusia dan memahami bahasanya.
Melansir dari South China Morning, Chen Xiaoping, pemimpin tim itu mengklaim beberapa pertanyaan yang diberikan penanya dapat dijawab dengan baik. Namun, pengamat yang menonton percakapan tersebut mengungkapkan kekecewaannya.
"Ada beberapa penundaan karena jaringan (Skype). Selain itu, menurut saya pembicaraan itu berhasil," kata Chen.
Anehnya, saat bertanya jawab dengan reporter dari Tiongkok, robot ini mampu berkomunikasi dengan baik. Diduga, kendala perbedaan bahasa yang membuat sulit wawancara dengan Kelly sebelumnya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6