Hindari Kecurangan, Guru Paksa Siswa Lepas Bra Saat Ujian

Untuk hindari mencontek, seorang gadis dipaksa melepas bra di depan banyak orang setelah detektor berbunyi sebelum ujian di mulai.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 10 Mei 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2017, 12:30 WIB
Hindari Kecurangan, Guru Paksa Siswa Lepas Bra Saat Ujian
Untuk hindari mencontek, seorang gadis dipaksa melepas bra di depan banyak orang setelah detektor berbunyi sebelum ujian di mulai.

Liputan6.com, India - Budaya mencontek tampaknya telah dianggap lumrah di beberapa negara, khususnya Indonesia. Ironisnya, fenomena ini bahkan selalu muncul menyertai aktivitas belajar mengajar sehari-hari. Mencontek sepertinya telah menjadi kebiasaan para siswa, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Di India, masalah kecurangan dalam ujian memang menjadi hal yang biasa. Maka tak heran jika sebuah sekolah kesehatan terkemuka di India memasang detektor logam untuk mencegah para calon siswa mencontek saat ujian masuk sekolah tersebut.

Dilansir Worldofbuzz, Rabu (10/5/2017), mereka bahkan mencantumkan beberapa daftar barang dan pakaian yang tidak boleh digunakan selama ujian masuk sekolah. Barang-barang tersebut diataranya pakaian berwarna gelap dan lengan panjang, bros, lencana, sepatu dan kaus kaki tertutup.

Sayangnya, seorang gadis bernasib nahas. Dirinya dipaksa melepas bra di depan banyak orang setelah detektor berbunyi beberapa menit sebelum ujian di mulai.

"Pada saat itu, mereka mengatakan jika saya harus membuka bra karena saya tidak bisa memasuki ruang ujian dengan kait bra yang terbuat dari logam. Jadi, saya melepas bra dan memberikannya kepada ibu saya yang sedang menunggu di luar," kata gadis itu.

Gadis itu bahkan merasa tidak percaya diri untuk mengerjakan soal ujian masuk sekolah tersebut setelah diperintahkan untuk melepaskan bra di depan umum.

"Saya kehilangan semua kepercayaan diri dan ketenangan saat diminta untuk melepaskan bra di depan semua orang," tambahnya.

Kepala sekolah, Jalaluddin K mengatakan bahwa dia tidak mengetahui kejadian tersebut, tapi dia menegaskan jika hal itu adalah standar prosedur ujian.

"Kami memiliki instruksi yang jelas bahwa jika detektor logam berbunyi, tidak ada yang bisa diizinkan masuk. Kapan pun itu berbunyi, kami akan menyuruh siswa untuk melepas apa yang mereka pakai," kata Jalaluddin.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya