Ini Kata Pengamat soal Video Buaya Tepikan Jenazah ke Warga

Warga meneriaki buaya itu agar melepaskan jenazah pria yang dikabarkan bernama Syaifudin.

oleh Azwar Anas diperbarui 20 Jul 2017, 12:04 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 12:04 WIB
Buaya
Seorang petani menemukan buaya muara sepanjang dua meter di persawahan Jalan Haji Sodon, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Jakarta Seekor buaya berukuran besar terekam kamera sedang menepikan jenazah seorang pria di sebuah sungai di Kalimantan. Rekaman amatir dari warga kemudian diunggah di media sosial Facebook dan membuat heboh warganet.

Dalam video itu, buaya tampak menggigit kaki jenazah pria yang dikabarkan hilang sehari. Warga meneriaki buaya itu agar melepaskan jenazah pria yang dikabarkan bernama Syaifudin.

Buaya itu membawa jenazah Syaifudin ke dalam air. Warga semakin heboh saat buaya akhirnya muncul lagi di permukaan, tapi berada di tepian yang lain. Tak lama buaya itu membawa ke tepian yang dikerumuni warga.

"Serahkan jenazah itu, kami tidak akan mengganggu Anda (buaya)," teriak salah seorang warga dalam video.

Benar saja, buaya berukuran besar itu membawa jenazah ke tepian dan meninggalkannya begitu saja. Setelah dipastikan menghilang, warga kemudian mengambil jenazah Syaifudin. Tak sedikit pun ditemukan luka pada tubuh jenazah Syaifudin, jenazah itu masih utuh, hanya pakaian saja yang hilang. Konon, buaya itu mau menepikan jenazah Syaifudin lantaran bantuan pawang buaya. Lalu apa kata pengamat, terkait perilaku buaya yang menyerahkan hasil buruannya? Peneliti Biologi dari LIPI, Amir Hamidy mengutarakan pendapatnya.

 

Tak hanya kepada gebetan, buaya pun ternyata juga pengertian

Amir mengatakan, ada perilaku alami dari buaya yang harus dimengerti oleh manusia. Buaya hanya akan memangsa korbannya ketika telah membusuk.

"Perilaku buaya biasanya akan menenggelamkan dulu mangsanya (mangsa berukuran besar) agar mangsanya mati. Kemudian dibiarkan setengah membusuk baru dimakan," jelasnya kepada Liputan6.com.

Amir menambahkan, buaya tidak akan bisa memakan mangsa yang lebih besar di dalam air. Oleh karena itu, buaya biasanya akan membawa ke permukaan air. Sehingga Amir menampik pendapat bahwa buaya itu sengaja menepikan mangsa untuk diserahkan kepada warga berkat bantuan pawang. Hal itu bisa jadi sebuah kebetulan karena buaya hendak memakan mangsa di atas air.

"Buaya biar bagaimanapun adalah satwa liar. Buaya bukan hewan domestikasi. Jadi hal menepikan jenazah ke arah warga bisa jadi hal kebetulan," jelasnya.

Video rekaman yang diunggah di Facebook itu sempat memicu perdebatan. Liputan6.com tidak menautkan video itu karena terlalu ekstrem. Namun, kami menautkan video yang sudah kami sensor. Berikut videonya. *

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya