Ada Bung Karno di Balik Kemenangan Timnas Indonesia di Malaysia?

Benarkah ada sosok Bung Karno di balik kemenangan Timnas U-22 Indonesia melawan Myanmar dalam SEA Games 2017 di Malaysia?

oleh Liputan6dotcom diperbarui 30 Agu 2017, 00:11 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 00:11 WIB
SEA Games 2017-Timnas Indonesia U-22
Pemain timnas U-22 Evan Dimas Darmono usai menang melawan Myanmar dalam laga final perebutan medali perunggu Sea Games 2017 di Stadion MPS, Selayang, Malaysia, Selasa (29/8). Indonesia menang dengan skor 3-1. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 berhasil menaklukkan Myanmar dalam perebutan medali perunggu, cabang olahraga sepak bola SEA Games 2017. Sempat tertinggal 0-1, Evan Dimas dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan menjadi 3-1.

Semangat Timnas U-22 memang patut diacungi jempol. Mereka berjuang layaknya para pahlawan bangsa ketika merebut kemerdekaan. Penuh semangat dan pantang menyerah.

Bisa jadi, pasukan Garuda Muda mendapat asupan semangat karena terinspirasi proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno atau Bung Karno. Sebab Bung Karno turut menemani Timnas U-22 ketika berlatih di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa saat sebelum berlaga melawan Myanmar, Selasa 29 Agustus 2017.

Wartawan Bola.com Benediktus Gerendo yang berkesempatan menelusuri Stadion Merdeka menemukan jejak proklamator kemerdekaan Indonesia itu. Tepatnya pada sisi stadion yang memuat tempelan cerita perjalanan sejarah Malaysia. Terdapat foto-foto Bung Karno yang telah kusam dan menguning.

Dalam foto itu, Soekarno terlihat tersenyum lebar dengan wajah ceria, bak memberikan semangat bagi warga Indonesia yang melihatnya. Apalagi dalam kondisi sedang berjuang demi nama bangsa di Negeri Jiran.

Soekarno Dalam Sejarah Malaysia

Memang, Bung Karno menjadi sosok yang sangat fenomenal di negeri tetangga, Malaysia. Dia tidak dipandang sebagai pahlawan. Malahan, Bung Karno dianggap sebagai orang yang menghalang-halangi kemerdekaan negara itu.

Selain foto-foto jadul, ada juga naskah-naskah yang menceritakan kemerdekaan Malaysia. Teksnya ditulis dalam bahasa Melayu dan juga Inggris.

"Kerajaan Indonesia yang dipengaruhi komunis telah menentang pembentukan Malaysia. Selepas mengantar sukarelawan melakukan serangan di Malaysia, pasukan tentara diutus pada 1964," bunyi salah satu tulisan yang tertera pada papan pengumuman dalam stadion.

Pihak Malaysia malah mengapresiasi bantuan Inggris, Australia dan Selandia Baru yang membantu negara itu menahan serangan Indonesia.

Presiden pertama Indonesia Sukarno (AFP)

Foto-foto lainnya menggambarkan pertemuan-pertemuan bilateral yang ditempuh kedua negara. Selain itu ada juga momen saat pelajar-pelajar Malaysia meninggalkan Indonesia. Seluruhnya dirangkai dalam cerita sejarah perjalanan kemerdekaan negeri jiran.

Stadion Merdeka berkapasitas 20 ribu tempat duduk. Stadion ini telah berdiri sejak 21 Agustus 1957. Desainnya juga tidak semodern dua stadion ternama di Malaysia, yakni Bukit Jalil dan Shah Alam.

Namun bagi Malaysia, Stadion Merdeka merupakan bagian dari sejarah Negeri Jiran. Itu sebabnya, pemerintah Malaysia tetap merawat bangunan tersebut hingga saat ini.

Pembangunan tengah berlangsung di sekitar Stadion Merdeka. Rencananya apartemen-apartemen modern untuk kawula muda Malaysia akan berdiri tegak mengelilingi stadion. Namun, pemerintah tetap mempertahankan stadion agar para penghuni tidak melupakan sejarah.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya