Liputan6.com, Jakarta Sejak kecil, ia memang gemar menulis. Sehingga tekadnya bulat ketika membaca kalimat di poster pendaftaran Citizen Journalist Academy, “Selama 4 bulan mereka akan diberikan kesempatan membuat karya citizen journalism yang kreatif dan inspiratif bagi generasi muda di Indonesia.”
Selain menulis, gadis yang kerap disapa Debby ini juga tergoda untuk mendaftar bagian public relation. Aktif selama beberapa tahun di berbagai organisasi, membuatnya ingin mencoba hal baru. Sayangnya, gadis ini merasa kurang memiliki kemampuan berbicara di depan publik. Berbeda dengan menulis,yang menjadikannya bebas untuk berekspresi.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa hari setelah ia mendaftar, tibalah hari penyelenggaraan Creative Workshop yang akan menjadi saksi dari seleksi tahap 1 CJA (Citizen Journalist Academy). Debby berhasil mengamankan salah satu kursi di dalam Ice Palace Lotte Shopping Avenue. Tujuh orang pelatih yang sudah profesional di bidang jurnalistik pun dengan semangat menyampaikan aspirasi mereka mengenai acara ini beserta materi pembelajaran.
Satu per-satu peserta yang lolos seleksi CV dan berhasil untuk melanjutkan ke tahap 2 dipanggil untuk maju ke panggung. Ketika namanya disebutkan, rasa lega dirasakan debby. Semua peserta yang lolos diwajibkan datang ke SCTV tower keesokan harinya sembari membawa portofolio. Surel pemberitahuan baru sampai pukul 10 malam. Debby pun panik bukan main karena masih banyak hal yang harus dikerjakan, sementara ia belum menyusun portofolio.
Selesai mengerjakan tugas kuliah, ia buru-buru mencari karya tulis lama dan mendesain ulang agar lebih padu. Tak lupa untuk menambahkan artikel terbaru mengenai Creative Workshop CJA yang baru saja selesai beberapa jam lalu.
Sesampainya di kantor Liputan 6, Debby disambut dengan barisan panjang di depan meja registrasi. Para peserta dipersilahkan untuk masuk ke dalam sebuah ruangan besar dan dibagi menjadi beberapa kelompok besar untuk kegiatan psikotes. Sesi pertama dimulai dengan kegiatan Focus Group Discussion mengenai keberadaan internet sebagai sumber berita di era modern.
Sesi kedua kemudian dilanjutkan dengan wawancara personal. Ia dipertemukan dengan representasi dari Liputan6.com yang menanyakan beberapa pertanyaan seputar ketertarikannya di dunia tulis menulis.
“Menurutku, setelah tahu di workshop kemarin kalau Pertamina juga memiliki banyak karyawan muda, Pertamina ingin membawa kesan itu ke publik melalui kehadiran CJA ini. Selain itu, Pertamina kan tidak melulu tentang bensin, masih banyak hal yang bisa diketahui masyarakat. Hal-hal tersebut perlu dikemas secara menarik agar publik tertarik," ujar Debby di sela wawancara.
Selepas wawancara tersebut, para peserta masih harus menunggu untuk proses wawancara terakhir. Debby sudah mempersiapkan diri dengan baik. Anehnya, kak Angga yang merupakan pelatih di bidang Digital Media hanya memberikan pertanyaan-pertanyaan sederahana yang berlangsung dengan singkat. Hingga malam tiba, kotak surel milik gadis ini belum menunjukkan tanda-tanda pesan baru.
Di pagi hari, tepatnya beberapa menit sebelum dirinya meninggalkan rumah, sebuah pesan singkat muncul mengabarkan bahwa Debby masuk ke dalam 40 besar finalis CJA sehingga diharuskan untuk melakukan wawancara akhir demi menentukan 30 finalis akhir CJA Jakarta.
Saat itu Debby tak berharap banyak dan memutuskan untuk datang. Sesampainya di kantor, hanya belasan orang yang datang memenuhi ruangan rapat. Berdasarkan instruksi, peserta akan dipanggil secara bergiliran untuk menerima amplop yang berisikan pengumuman lolos atau tidak lolos.
Ternyata proses membuka amplop tersebut dilakukan di depan para pelatih sambil direkam dengan kamera. Gemetar, gadis ini membuka amplop berwarna coklat dan membacakan hasil seleksi. “LOLOS”, dan tepuk tangan bergemuruh.
Beruntung itu semua hanya drama. Sekarang saatnya 30 finalis terpilih CJA Jakarta unjuk gigi sesuai dengan potensinya masing-masing. Semua orang punya jalannya sendiri-sendiri untuk sampai di tahap ini. Sebagai mahasiswa eknomi, tentu Debby harus berusaha lebih keras ketimbang teman-teman lain yang mayoritas berasal dari jurusan komunikasi.
Persaingan sekaligus kolaborasi baru saja dimulai. Kelak Debby berharap, melalui CJA, dirinya dapat meningkatkan teknik menulis sehingga dapat menghasilkan karya kritis semenarik Rheinald Kasali atau para penulis di laman Pribadinya.
Penulis:
Debby Marieta - Universitas Prasetiya Mulya
Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Jakarta
Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.