Pilu, Kisah Anak Beruang yang Lambaikan Tangan untuk Minta Bantuan

Seekor beruang madu kecil di hutan Kalimantan dilaporkan melambaikan tangannya kepada manusia untuk minta bantuan.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 08 Mei 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 19:00 WIB
Seperti Menyapa, Anak Beruang Ini Ternyata Beri Isyarat Bantuan Pada Manusia
(Foto: © Four Paws via The Dodo) Beruang madu bernama Belia berikan isyarat minta tolong kepada tim penyelamat yang menemukannya.

Liputan6.com, Jakarta - Beruang madu asal Kalimantan baru-baru ini menjadi sorotan media pemerhati hewan The Dodo. Anak beruang madu yang diberi nama Belia itu diperkirakan akan tewas di hutan jika ia tidak melambaikan tangannya kepada manusia.

Insiden mengerikan itu terjadi ketika beruang madu kecil itu berjalan di hutan sekitar perkebunan karet ilegal. Ternyata pihak perkebunan sengaja menyiapkan perangkap agar dapat mengusir hewan liar dekat dengan area perkebunan

Saat melalui hutan tersebut, perangkap yang sengaja disiapkan ternyata berhasil menangkap telapak kaki Belia. Tak ada yang tahu berapa lama beruang madu itu terperangkap. Beruntungnya, Belia berhasil melihat orang-orang datang sampai akhirnya ia berinisiatif untuk melambaikan tangan.

Lambaian tangan itu ternyata isyarat bagi Belia yang sedang membutuhkan bantuan. Ketika tim penyelamat mendekati Belia, barulah diketahui beruang kecil tersebut tengah mengalami masalah dengan perangkap pada telapak tangannya.

"Beruang madu itu awalnya ditemukan oleh rekan-rekan kami di Yayasan Jejak Pulang. Dia mengalami cedera pada kaki depan bagian kiri," kata Claire LaFrance, direktur komunikasi untuk Four Paws mengatakan kepada The Dodo.

Segera diselamatkan

Seperti Menyapa, Anak Beruang Ini Ternyata Beri Isyarat Bantuan Pada Manusia
(Foto: © Four Paws via The Dodo) Tim penyelamat yang menyadari bahwa Belia mengalami kesulitan

Tim penyelamat segera melepas jeratan perangkap tersebut dan membawa Belia ke tempat yang lebih aman. Akibat jeratan itu, cakar beruang itu mengalami rusak parah hingga tak dapat diperbaiki sediakala.

Tim penyelamat memutuskan untuk mengamputasi kakinya. Selain itu, mereka juga memberikan tempat perlindungan yang aman agar beruang tersebut bisa beristirahat dengan tenang sebelum dilepaskan.

"Umurnya diperkirakan baru dua tahun, jadi masa depannya masih bisa cerah," kata LaFrance. Tim penyelamat yakin bahwa beruang muda itu akan pulih dan kembali beradaptasi setelah insiden itu terjadi.

Setelah delapan hari, Belia bisa pulih untuk dan kembali dilepaskan ke habitat tempat pertama tim penyelamat menemukan beruang muda tersebut. Meskipun beruang itu hanya memiliki satu kaki, Four Paws mengamati bahwa Belia bisa beradaptasi kembali dengan lingkungannya.

Beruang madu pernah dimutilasi dan direndang

Beruang madu dimutilasi
Empat tersangka pemutilasi beruang madu beserta barang bukti diserahkan Balai Pengamanan dan Gakkum KLHK Wilayah Sumatera ke Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Belia sendiri bukan menjadi satu-satunya hewan yang menghadapi beragam bahaya yang ditimbulkan manusia pada hutan di Indonesia.

Perkebunan lainnya yang mengurangi banyak habitat hewan yang berharga dan terlindungi di hutan kerap kali terluka dan dibunuh secara keji oleh manusia.

Orang utan dan beruang madu merupakan sejumlah spesies yang paling sering mengalami kekejian manusia. Sebelumnya, tiga beruang madu di Riau dilaporkan dibunuh dan dimasak menjadi rendang.

Padahal spesies beruang madu dan orang utan yang semakin berkurang karena dibunuh manusia merupakan masalah serius yang dapat berujung pada tahap kepunahan mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya