Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu asal Utah, Amerika Serikat merasa hancur di Hari Ibu, karena putranya tewas dalam sebuah permainan konyol yang membahayakan. Tua Muai, merupakan bocah 12 tahun yang mengambil risiko besar saat mencoba permainan pingsan bersama teman-teman sekelasnya. Sebagai anak yang akan menempuh masa remajanya, Tua bermain gim tersebut tanpa berpikir panjang akan nyawanya.
Baca Juga
Advertisement
Permainan pingsan atau Choking game, yang dimainkannya ternyata cukup populer di sekolah. Gim berbahaya itu kerap didapatkan anak-anak dari mulut ke mulut. Malahan banyak anak bisa mempraktekan permainan itu secara langsung dengan melakukan pencarian di internet.
Biasanya permainan pingsan itu kerap disebut 'lima menit di surga' karena sangat dekat dengan kematian. Dalam gim pingsan tersebut peserta akan mengalami hilang kesadaran karena kekurangan oksigen ke otak.
Dalam laporan Lad Bible, Tua meninggal di rumah sakit setelah mencoba gim ekstrem tersebut. Sang ibu hanya bisa terpukul ketika mendengar penyebab putranya meninggal.
Menyebabkan hipoksia serebral
"Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa sakit itu, tetapi jika itu bisa menyelamatkan satu anak, satu orangtua, satu keluarga maka itu akan lebih masuk akal," ujar Celeste Muai, sang ibu Tua dalam wawancara Fox13.
Celeste kini berbicara terbuka dan menyadarkan banyak orang tua lain tentang bahaya gim tersebut. Ia juga tak mau ada korban lainnya yang mendapatkan pengalaman yang sama seperti putranya.
"Saya menghabiskan hari Ibu merencanakan pemakaman putra saya, menulis berita kematiannya, daripada makan pagi atau bunga atau 'Aku mencintaimu, Ibu," kata Celeste.
Bahaya dari permainan ini adalah dapat menyebabkan hipoksia serebral, atau kekurangan oksigen ke otak. Pasokan udara yang minim dalam tubuh menyebabkan aliran darah berkurang.
Alhasil kekurangan oksigen membuat tekanan darah berkurang dan pembuluh darah pecah dan memicu kerusakan oksigen. Jika sudah sampai tahap ini akan berujung pada kematian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement