Liputan6.com, Jakarta - Menjadi dokter merupakan profesi yang membanggakan. Menolong, mengobati orang sakit, hingga menyelamatkan nyawa seseorang merupakan tugas yang mulia. Meski begitu, dokter juga punya tanggungan dan tugas yang berat.
Baca Juga
Advertisement
Tak jarang, banyak dokter punya sedikit waktu mereka untuk diri mereka sendiri karena menolong banyak orang. Di antara kisah dokter yang cukup mengharukan dan membuat salut banyak orang yakni cerita Dr. Liang Fuqun.
Diwartakan dari Nextshark, dokter tersebut mendapatkan banyak sanjungan dari jutaan warganet karena tetap bekerja dikala mengalami rasa nyeri usus buntu.
Dr. Liang merupakan dokter bedah yang bekerja di rumah sakit Provinsi Anhui, Tiongkok. Pada Minggu, 24 Juni, ia mendapat jadwal untuk melakukan pembedahan sebanyak sembilan kali operasi di hari itu.
Menghilangkan rasa sakit dengan suntikan obat
Namun, ia mengalami rasa sakit yang parah pada bagian perut. Tapi demi kepentingan pasien, Liang berusaha menyingkirkan rasa sakit perutnya dengan obat penghilang nyeri. Pria itu juga mengonsumsi obat penghilang nyeri dari anjuran dari atasannya yang sekaligus menemaninya melakukan operasi selama seharian.
Sayangnya, rasa nyeri tak tertahankan itu muncul kembali dan semakin parah saat melakukan operasi ketiga. Walaupun mengalami sentakan nyeri yang parah, Dr. Liang tetap bekerja dan melanjutkan operasi.
Ia juga menyuruh petugas lain untuk menyuntikan obat penghilang nyeri, supaya ia bisa menahan lebih lama rasa sakitnya hingga operasi selesai. Sampai akhirnya nyeri itu muncul kembali, Liang sudah selesai melakukan operasi dan kemudian duduk berjongkok pada pojokan ruangan.
Dengan segera tim dokter lainnya membantu Liang. Saat diselidiki dengan ultrasound baru diketahui bahwa dirinya mengalami kasus usus buntu akut.
"Ukuran usus buntutnya hingga mencapai 10 sentimeter dan setebal jempolku," kata Dr. Shi, pengawas Liang dan rekan tim dokter bedahnya. Rekan timnya kemudian langsung melakukan pembedahan untuk mengambil usus buntu itu.
Advertisement
Alami usus buntu akut
Setelah operasi sukses mengangkat usus buntunya, Liang menceritakan bagaimana bisa ia terus menahan hal itu untuk terus bekerja.
Jadi, beberapa waktu sebelumnya departemennya mati lampu sehingga menyebabkan jadwal operasi pasien menjadi menumpuk.
"Kami para dokter tidak boleh sampai sakit. Jika kami mengalami itu pasien harus menunggu lagi. Aku sering khawatir dengan kondisi para pasien. Jadi aku hanya ingin menyelesaikan operasi dan membantu mereka agar cepat sembuh," kata Liang pada South China Morning Post.
Setelah aksi Liang diberitakan oleh media, tak sedikit warga memberikan pujian kepadanya
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: