Waspada, Ini 6 Virus Mematikan yang Ada di Bumi

Berikut ini merupakan enam wabah virus yang terkenal paling mematikan di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2018, 19:00 WIB
Peristiwa tunggal pemusnah manusia (1)
Ilustrasi virus. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus tidak dapat dianggap sepele karena dapat berakibat buruk jika menyebar di masyarakat. Jika sampai telat penangananya, maka dapat mengakibatkan kematian pada banyak warga.

Karena amat berbahaya, beragam usaha dilakukan, seperti pembuatan vaksin untuk mencegah virus menular. Beruntung wabah virus semacam itu terjadi pada zaman lampau.

Sekarang kita bisa mendapat pencegahan karena virus itu sudah dilemahkan dengan vaksin dan kegiatan imunisasi. Namun, zaman dahulu ada enam wabah virus mematikan yang di antaranya amat mematikan dan menelan hampir setengah penduduk di dunia.

Dikutip dari Merdeka, ini dia rangkumannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Difteri

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Wabah difteri menewaskan 32 orang di Indonesia, mereka termasuk anak-anak. Untuk mengatasi wabah difteri agar tidak terus menyebar, Kementerian Kesehatan langsung melakukan imunisasi kepada masyarakat. Menurut laporan Kemenkes, sudah ada 591 laporan kasus wabah difteri. Jumlah laporan tersebut meningkat 42 persen dibandingkan tahun lalu.

Kemenkes mencatat ada 415 kasus wabah difteri dan 24 korban meninggal pada 2017. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat difteri tertinggi di dunia bersama dengan India dan negara-negara Afrika.


2. Ebola

Pemanasan Global
Pemanasan global memicu adanya sejumlah penyakit termasuk virus ebola. (sumber: Doctors Without Borders)

WHO (World Health Organization) sempat menyatakan Ebola berakhir di Afrika Barat. Sebuah negara dianggap bebas dari penularan virus setelah melalui masa inkubasi selama 21 hari dan tes dinyatakan negatif untuk kedua kalinya.

Virus ini bisa menular jika seseorang melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita seperti urine, tinja, air liur, serta air mani. Dalam hal ini, kontak langsung berarti darah atau cairan tubuh lain (seperti air liur atau ingus) penderita yang langsung menyentuh hidung, mata, mulut, atau luka terbuka.

Virus Ebola pertama kali terlihat di Afrika dan Republik Demokratik Kongo. Tapi untuk korban meninggal tertinggi akibat Ebola berada di Guinea, mencapai 78 orang. Virus Ebola menewaskan sekitar 25% hingga 90% korban. WHO menjelaskan bahwa penyebaran virus Ebola terjadi khususnya di desa-desa terpencil di wilayah Afrika Tengah dan Barat.


3. Flu burung

3 Sebab Penyebaran Virus Flu Burung Makin Meluas
3 Sebab Penyebaran Virus Flu Burung Makin Meluas

Virus H5NI penyebab flu burung pertama kali ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara, terutama di wilayah peternakan unggas dan jalur perlintasan burung liar. Virus ini menular lewat udara dan kontak makanan, minuman, serta sentuhan. Meski berbahaya, virus ini bisa mati dalam suhu tinggi.

Virus H5N1 dapat hidup dalam suhu dingin. Gejala umum bila Anda tertular virus ini yakni demam tinggi, keluhan pernapasan, dan perut. Belum ada obat menangkal flu burung. Biasanya dokter hanya memberikan obat turun panas dan anti virus.

Selama 2007, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 310 kasus dengan kematian mencapai 189 orang. Indonesia berada di urutan pertama dengan 99 kasus dan 79 kematian, lalu Vietnam dengan 93 kasus dan 42 kematian.


4. MERS

MERS
MERS

Virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang menyerang sistem pernapasan ini pertama kali ditemukan di Arab Saudi dua tahun lalu. Virus ini telah membunuh sekitar 200 orang.

Virus ini diyakini berasal dari kontak manusia dengan unta. Epidemi ini juga menginfeksi sekitar 600 orang lain.

MERS menyebar hingga Mesir, Yordania, Libanon, Uni Emirat Arab, bahkan ke Amerika Serikat. Namun, korban dari Negeri Paman Sam itu baru saja berkunjung ke Ibu Kota Riyadh. Hingga kini Saudi masih waspada MERS. Pemerintah menganjurkan warganya menggunakan masker lantaran penularan sesama manusia lebih cepat.


5. Marburg

Waspada Penyakit Baru Mirip Ebola, Marburg
Hari-hari ini kita cukup dikejutkan oleh laporan badan kesehatan dunia WHO yang menyebutkan ditemukannya kasus penyakit Marburg di Uganda

Virus Marburg ditemukan oleh sekelompok pekerja laboratorium di Jerman (Marburg dan Frankfurt) dan Serbia pada tahun 1967. Gejala virus ini dimulai dengan sakit kepala, demam, dan ruam pada tubuh, kemudian berkembang menjadi kegagalan organ multipel dan pendarahan besar di dalam tubuh.

Orang yang mengalami virus ini akan mengalami masalah penglihatan, gangguan pendengaran, kelemahan otot, hepatitis dan lainnya. Terakhir virus ini dilaporkan menjangkit Uganda pada tahun 2014.


6. Rabies

Rabies
Rabies

Rabies akan menular melalui air liur hewan yang menempel pada tubuh manusia. Biasanya karena gigitan anjing liar. Jika tidak ditangani secepatnya, virus akan menyerang sistem saraf pusat dan efeknya adalah kematian. Untuk mencegah penyakit ini, harus melakukan serangkaian vaksinasi.

Gejala-gejala rabies lanjutan termasuk berhalusinasi, demam tinggi, hiperaktif, dan sering mengamuk.

Reporter:

Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya