Liputan6.com, Jakarta - Sebuah jurnal medis yang diterbitkan bulan ini oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menampilkan gambar sampul yang mencolok: lukisan mata manusia ditutupi dengan cacing yang panjang dan bergelombang. Lukisan tersebut menggambarkan nematoda parasit yang juga dikenal sebagai Cacing Loa-loa atau cacing mata Afrika.
Baca Juga
Advertisement
Parasit ini menyebar terutama oleh gigitan lalat di Afrika Tengah dan Barat. Orang sering tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi sampai mereka melihat cacing menggeliat di mata mereka.
Namun, kisah di balik lukisan itu lebih personal dari apa yang Anda lihat.
Sang seniman, Ben Taylor, yang menggunakan nama Mometo untuk karya seninya, mulai mengerjakan lukisan pada tahun 2014. Pada saat itu, ia hanya melukis gambar abstrak yang dipenuhi pola lengkung, bentuk meliuk, bintik-bintik warna.
"Saya tak dapat menyelesaikannya waktu itu. Saya tak tahu apa yang mendorong saya untuk melukisnya. Sedikit saya menyadari bahwa lukisan itu dipengaruhi oleh makhluk lain di kepala saya."
Sebelum memulai lukisan, Taylor pergi ke sebuah desa di Gabon selama musim panas 2013. Di sana, ia mengalami masalah kesehatan yang tak dapat dijelaskan oleh para dokter seperti rasa sakit dan nyeri sendi, benjolan dan bercak gatal di kulit, serta abses yang membuatnya mesti dirawat inap.
Â
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Penyebab penyakitnya
Setelah kembali ke Inggris, kesehatan Taylor makin memburuk. Selama 1,5 tahun berikutnya, masalah-masalah medis yang ia alami makin memburuk.
Hingga kemudian, muncul gejala baru. Rasa sakit membekas dan berulang di matanya membuat Taylor berkaca. Di sana, ia melihat pelakunya: cacing Loa-loa yang menggeliat di mata sepanjang 2,5 cm.
Taylor pun pergi ke London School of Tropical Diseases di mana dokter menemukan dua parasit lain yang berpesta di tubuhnya selama ini. Ternyata, Taylor juga terinfeksi cacing tambang dan Strongyloides yang dikenal sebagai ulat. Sebagai seorang traveler, ia tak ingat di mana ia melakukan kontak dengan parasit-parasit itu.
"Terlepas dari berita buruk itu, berkat penampakan Loa-loa saya bisa menemukan parasit lain yang tersembunyi di dalam tubuh saya," tulis Taylor di laman situs pribadinya seperti dilansir dari Business Insider.
Â
Advertisement
Proses penyembuhan
Selama tinggal di rumah sakit, ia menerima obat anti-parasit. Setelah pulih, ia melihat lukisan yang belum selesai. Ia pun mengamati dan menyadari bahwa apa yang ia lukis sebenarnya bentuk mata dengan cacing parasit. Dengan mudah, ia menyelesaikan lukisan itu beberapa hari kemudian dan diberi nama "The Host."
Secara umum, infeksi cacing ini menyakitkan dan mengganggu tapi tidak seberbahaya infeksi oleh parasit serupa lainnya. Misalnya parasit Onchocerca yang dapat menyebabkan orang buta secara permanen.
Infeksi cacing Loa-loa diyakini memengaruhi 12 juta orang dengan lebih dari 29 juta orang berisiko terinfeksi. Bila pasien memiliki kombinasi Loa-loa dan infeksi cacing mata lainnya, ini dapat berpotensi mematikan karena menyebabkan pembengkakan otak yang berujung pada koma atau kematian.
Dalam kasus Taylor, ia termasuk beruntung karena penemuan cacing di matanya justru membuat para dokter yang memeriksa menemukan infeksi parasit lain di dalam tubuhnya yang berpotensi membahayakan.