Deretan Perawatan Kecantikan Ekstrem di Dunia, Berani Coba?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar wanita tentu akrab dengan perawatan kecantikan. Ya, perawatan kecantikan rutin dilakukan oleh wanita untuk menjaga kulit khususnya pada bagian wajah agar tetap sehat dan cantik.

Perawatan kecantikan yang paling sering dilakukan yakni facial wajah. Namun seiring perkembangan zaman, ada begitu banyak perawatan kecantikan yang terus bermunculan. Tak hanya itu, banyak pula dari perawatan kecantikan tersebut yang juga memanfaatkan teknologi canggih.

Namun tahukah kalian bahwa di berbagai belahan dunia ada banyak perawatan kecantikan yang juga memanfaatkan bahan-bahan unik hingga ekstrem? Untuk kalian yang belum tahu, berikut ini deretan perawatan kecantikan ekstrem yang sering dilakukan para wanita di berbagai belahan dunia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Facial siput di Thailand

Di Thailand ada perawatan wajah yang memanfaatkan siput. Siput tersebut nantinya akan menyebarkan lendir dan memberikan pijatan ringan di wajah. Nyatanya cara ini juga pernah digunakan pada zaman Yunani Kuno.

Racun lebah

Perawatan yang menggunakan semua produk yang berasal dari lebah, termasuk racun lebah ini disebut dengan Apitherapy. Perawatan ini dapat membantu mengatasi berbagai penyakit dan kelainan, seperti multiple sclerosis, arthritis, infeksi, dan ruam saraf.

Pijat ular di Israel

Di Israel terdapat sebuah tempat spa yang menawarkan layanan pijat ular. Nantinya sekitar setengah lusin ular akan merayap di sekitar tubuh seseorang untuk memberikan pijatan di seluruh tubuh termasuk wajah. Pijatan ular ini dapat membantu mengatasi migrain dan sakit otot.

Facial plasenta di Belanda

Kalian yang memiliki masalah dengan kulit seperti jerawat, psoriasis, hingga rosacea, dapat menggunakan plasenta sebagai pengobatan utama. Perawatan plasenta ini sudah digunakan klinik-klinik ternama di dunia. Plasenta yang digunakan berasal dari hewan dan juga tanaman. Yang paling populer untuk perawatan wajah adalah menggunakan plasenta domba.

Reporter:

Eki Arum Khasanah

Sumber: Brilio.net