Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri dan Penyebabnya

Jenis-jenis Pengangguran dilengkapi dampaknya.

oleh Tyas Titi Kinapti diperbarui 19 Mar 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 16:15 WIB
20160223-Ilustrasi-Pengganguran-iStockphoto
Ilustrasi Pengangguran (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Pengangguran masih menjadi masalah yang cukup menjadi sorotan di Indonesia. Banyaknya pengangguran usia muda membuat pemerintah mencari sejumlah solusi untuk mengatasinya. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja

Tetapi tahu enggak sih kamu, kalau pengangguran itu ada jenis-jenisnya? Mungkin yang kamu tahu, istilah pengangguran hanya untuk orang yang tidak bekerja. Padahal orang yang sudah bekerja ada juga yang tergolong sebagai pengangguran loh.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber jenis-jenis pengangguran. Selasa (19/3/2019)

Jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya, pengangguran terbuka dan musiman

1. Pengangguran Terbuka

Jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya yang pertama adalah pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka ini yang paling menjadi sorotan masalah di Tanah Air.

Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak tersedia atau tidak sesuai antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.

Pengangguran terbuka juga dapat terjadi akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran perkembangan suatu industri.

Contohnya seorang lulusan S1 teknik mesin, belum mendapat pekerjaan karena lapangan kerja yang belum tersedia sesuai dengan kualifikasinya.

2.  Pengangguran Musiman

Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Ketika musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Di samping itu, pada musim kemarau para petani tidak dapat mengerjakan tanahnya.

Apabila dalam masa tersebut para penyadap karet, nelayan dan petani tidak melakukan pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengangguran seperti ini digolongkan sebagai pengangguran bermusim.

Jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya, setengah menganggur dan pengangguran terselubung.

3. Setengah Menganggur

Pengangguran ini terjadi ketika ada tenaga kerja yang tidak bekerja dengan maksimal. Biasanya pengangguran jenis ini memiliki jam kerja yang sedikit atau tidak seusai sehingga penghasilan mereka pun kadang tidak mencukupi.  Pekerja-pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah menganggur.

4. Pengangguran Terselubung

Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai pekerjaan tapi produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang rendah.

Beberapa alasan yang adanya pengangguran tersebulung ialah kurang terampil dalam pekerjaannya karena pendidikannya rendah. Selain itu, baru mulai bekerja atau kurang pengalaman dalam bekerja dan keterpaksaan seseorang  yang membuat bekerja tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya.

Contoh pengangguran terselubung adalah seseorang dengan gelar sarjana hukum bekerja sebagai guru, padahal seharusnya seorang dengan gelar hukum bekerja menjadi hakim, pengacara, atau jaksa.

Jenis-jenis Pengangguran berdasarkan penyebabnya

Jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pengangguran siklis, structural dan teknologi.

1. Pengangguran Siklis

Jenis-jenis Penganguran siklis diakibatkan oleh perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian yang menyebabkan penghentian tenaga kerja akibat menurunnya permintaan barang dan jasa.

Contoh pengangguran siklis akibat turunnya permintaan busana menyebabkan berkurangnya jumlah tenaga kerja yang bekerja di pabrik tersebut.

2.Pengangguran Struktural

Tidak semua industri perusahaan akan terus berkembang maju, adakalanya juga mengalami kemunduran. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur.  Orang yang mengangur akibat hal tersebut disebut jenis-jenis penganguran struktural.

 Kemerosotan ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor berikut: adanya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi yang mengurangi permintaan atas barang tersebut, biaya pengeluaran yang melambung tinggi hingga tidak mampu bersaing, dan kegiatan ekspor produksi industri yang sangat menurun karena persaingan ketat dari negara-negara lain.

Contoh pengangguran struktural ialah, ketika peralihan perekonomian dari sektor perkebunan ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor industri.

3.   Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknlogi adalah pengangguran yang cukup sering terjadi di era saat ini. Pengangguran ini  ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia.

Seperti sebuah mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan. Sedangkan di pabrik- pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia. Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya dinamakan pengangguran teknologi.

Dampak Pengangguran

Pengangguran tentunya memiliki dampak tersendiri, beberapa dampak yang ditimbulkan oleh pengangguran sebagai berikut

- Timbulnya Kemiskinan

-Makin banyaknya tindak pidana kriminal

- Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan.

- Pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang.

-  Menurunkan aktivitas perekonomian 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya