Gus Miftah Ditegur Istana soal Candaan ke Penjual Es Teh

Penceramah kondang Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman akhirnya mendapat teguran dari Istana Kepresidenan tentang candaan yang berlebihan ke penjual es teh di Magelang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Des 2024, 07:27 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 07:27 WIB
Gus Miftah
Tangkapan layar video ceramah Gus Miftah yang disebut menghina seorang bapak penjual es di tengah para jemaah. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta Penceramah kondang Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapan Gus Miftah kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.

Insiden tersebut menjadi viral setelah video kejadian tersebar luas di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.

"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujar Gus Miftah dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).

Ia juga berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya.

Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah.

“Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat,” katanya.

Ditegur Istana

Dalam video tersebut, Gus Miftah juga mengaku ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, tepatnya langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.

"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masayarakat umum," tegasnya.

Seperti diketahui, Gus Miftah saat ini sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

 

Penuhi Keinginan Netizen

Gus Miftah (Istimewa)
Gus Miftah (Istimewa)

Pernyataan maaf ini sekaligus menjadi respons Gus Miftah terhadap kritik publik yang menilai tindakannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah.

Melalui klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan kegaduhan dan menunjukkan komitmen untuk introspeksi diri.

Video permintaan maaf Gus Miftah mendapat tanggapan beragam dari warganet. Sebagian besar memuji langkahnya yang berani mengakui kesalahan, sementara yang lain mengingatkan pentingnya menjaga etika, terutama dalam forum publik.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa peran publik figur, terutama dalam dunia dakwah, dituntut untuk memberikan teladan baik, termasuk dalam memilih kata-kata yang santun dan bijaksana di hadapan masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya