Jangan Dibiarkan, Ini yang Terjadi Jika Remaja Kecanduan Media Sosial

Penelitian mengungkapkan dampak negatif yang terjadi kepada remaja yang terlalu sering menggunakan media sosial.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 19 Agu 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan media sosial sangat memudahkan semua orang untuk mendapatkan koneksi dengan orang lainnya. Internet telah mengubah cara hidup dan perspektif manusia terhadap komunikasi. Saat ini media sosial dipakai oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa, dan terutama oleh remaja. Penggunaan sosial media menghasilkan pengaruh yang baik dan juga buruk.

 

Dilansir dari BBC, studi dari The Lancet Child & Adolescent Health mengatakan bahwa pengaruh buruk dari media sosial tidak dihasilkan secara langsung. Tetapi dapat terlihat dari kurangnya waktu remaja untuk melakukan kegiatan yang sehat, seperti tidur dan berolahraga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Remaja Perempuan Lebih Rentan

Ilustrasi Main Hp
Ilustrasi main hp (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Para peneliti di Inggris mengatakan bahwa orang tua harus melarang HP di kamar tidur anak setelah pukul 10 malam dan mendorong anaknya untuk melakukan lebih banyak aktivitas fisik. Dikatakan bahwa remaja perempuan sangat rentan terhadap cyber bullying di media sosial.

Cyber bullying akan sangat berpengaruh kepada psikologis anak perempuan sehingga membuatnya tertekan. Namun, penyebab tekanan yang dirasakan remaja laki-laki memerlukan penelitian lebih lanjut.

Penelitian di Inggris

Penelitian
Ilustrasi berkas peneltiian (sumber: iStockphoto)

Penelitian ini mewawancara lebih dari 12 ribu remaja dari sekolah-sekolah di Inggris. Rentang usia yang diwawancarai adalah 13 hingga 16 tahun. Remaja di tahun ke-9 ditanya seberapa sering mereka memeriksa media sosial seperti Instagram, Facebook, Whatsapp, dan Twitter setiap hari.

Sebagian besar remaja perempuan (51%) memeriksa media sosial lebih dari tiga kali sehari pada tahun ke-9. Pada tahun ke-11, presentase remaja perempuan yang melakukan hal serupa meningkat menjadi 75%.

Hal yang sama terjadi kepada remaja laki-laki yang mana pada tahun ke-9, terdapat 43% remaja laki-laki yang memeriksa media sosial lebih dari tiga kali sehari. Sementara pada tahun ke-11 presentasenya naik menjadi 69%.

Hasil Penelitian

Ilustrasi kecemasan
Foto Ilustrasi kecemasan

Pada tahun ke-11, para remaja tersebut ditanya mengenai tingkat kebahagiaan, kecemasan, dan kepuasan akan hidup mereka. Hasil penelitian yang ditemukan adalah remaja laki-laki dan perempuan yang memeriksa media sosial lebih dari tiga kali sehari memiliki kesehatan mental yang buruk dan tekanan psikologis yang besar.

Remaja perempuan cenderung mengatakan bahwa mereka kurang bahagia dan lebih cemas di tahun-tahun berikutnya. Diungkapkan hal tersebut tidak terjadi kepada remaja laki-laki.

Solusi

Kelompok remaja (iStockphoto)
Ilustrasi kelompok remaja (iStockphoto)

Efek yang terjadi pada anak perempuan adalah tidur yang terganggu, penindasan di dunia maya, dan kurangnya olahraga. Sebenarnya anak laki-laki juga terkena dampak dari beberapa faktor tersebut, hanya saja efeknya jauh lebih kecil.

Pengawasan orangtua terhadap anak merupakan kunci utama dalam masalah ini. Dr. Dasha Nicholls dari Imperial College London mengungkapkan bahwa solusinya adalah keseimbangan antara penggunaan sosial media dan aktivitas di kehidupan nyata.

Dr Louise Theodosiou dari fakultas anak dan remaja di the Royal College of Psychiatrists’ mengatakan bahwa masih dibutuhkan penelitian yang lebih banyak lagi untuk memahami solusi untuk mencegah dampak negatif dari media sosial, terutama pada para remaja.

“Benar, bahwa perusahaan media sosial berkontribusi untuk mendanai penelitian penting ini dan melakukan lebih banyak lagi untuk mendukung kaum muda menggunakan internet dengan aman,” ujar Louise.

 

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya