Siswi SD Menangis Juara Lari 21 Km Tanpa Hadiah, Warganet Geram

Usai juarai lomba lari sepanjang 21 km, siswi asal Poso ini tak mendapat hadiah. Ia pun menangis setelah menyelesaikan perlombaan tersebut.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 30 Jan 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 14:00 WIB
[Bintang] Ikut MILO Family Run, Begini Persiapan The Baldys, Hanifa, Mela dan Auxi Paramitha
Pengin ikutan acara lomba lari sekeluarga? Bisa lho, sekarang kamu bisa ikut kategori Family Run di MILO Jakarta International 10K (MILOJI10K) 2018. (Ilustrasi: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam setiap perlombaan tentu akan ada hadiah setelah memenangkan lomba tersebut. Biasanya, peserta akan tertarik untuk mengikuti lomba karena mendapat hadiah.

Begitu pula ketika anak-anak mengikuti perlombaan, mereka akan senang mendapat hadiah meskipun hanya sekadar makanan ringan atau minuman.

Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) kelas VI, bernama Asmarani Dongku menangis mengetahui tak mendapat hadiah setelah menyelesaikan sebuah perlombaan lari. Ia telah memenangkan lomba lari maraton sepanjang 21 kilometer.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

Diberi Medali Sebagai Apresiasi

Asmarani
Seorang siswi SD, Asmarani tak mendapat hadiah setelah memenangkan lomba lari sejauh 21 km.

"Saya menangis, capek dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finish baru dibilang tidak ada hadiahnya. Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut Pak," kata Asmarani kepada Antara, di Poso Selasa (28/1/2020).

Ia mengatakan dan mengira bahwa mengikuti lomba lari tersebut akan mendapat hadiah sesuai dengan pengalamannya yang sebelumnya, seperti hadiah berupa uang senilai Rp 1 juta sampai Rp 3 juta. Namun, kenyataannya pemenang lomba tersebut hanya diberi medali sebagai tanda apresiasi karena telah mengikuti lomba tersebut.

Diketahui lomba tersebut digelar dalam rangka syukuran pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah di Kabupaten Poso pada 25 Januari 2020. Perlombaan ini diikuti oleh 40 peserta.  Lomba lari 21km dimulai dari kantor Bupati Poso dan berakhir di Desa Toyado, Kecamatan Lage.

Respons Warganet

Ilustrasi lari
Ilustrasi lari. Sumber foto: unsplash.com/unsplash.

Kisah Asmarani pun viral di media sosial karena dianggap jarak yang ditempuh tidak sebanding dengan medali yang didapatkannya. Warganet pun beramai-ramai menanggapi kejadian tersebut dengan tagar 21 Km. Berikut adalah beberapa tanggapan warganet.

Penulis: 

Ulya Kaltsum 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya