7 Tradisi Unik Saat Bulan Ramadan di Berbagai Negara

Beberapa negara yang memiliki mayoritas umat muslim memiliki tradisi uniknya masing-masing saat di bulan Ramadan.

oleh Camelia diperbarui 07 Mei 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 08:00 WIB
Makan sahur - buka puasa (iStock)
Ilustrasi makan bersama sahur dan buka puasa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ramadan kali ini sungguh cukup berbeda lantaran dijalani di tengah pandemi Covid-19. Padahal saat bulan Ramadan biasanya ada banyak tradisi yang dijalani oleh umat muslim di Tanah Air.

Rupanya tak hanya di Indonesia beberapa negara yang memiliki mayoritas umat muslim, juga memiliki tradisi uniknya masing-masing di bulan Ramadan. Dikutip dari laman Bayut, Kamis (30/4) berikut ulasannya.

1. Mesir

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Fanous, Lentera Unik Untuk Sambut Ramadan
Orang Mesir melihat lentera tradisional yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai "Fanous" menjelang bulan Ramadan di Sayeda Zainab, Kairo, 19 April 2020. Bagi warga Mesir membeli lentera sudah menjadi tradisi sejak berabad-abad walaupun kini virus corona tengah melanda dunia. (Mohamed el-Shahed/AFP)

Umat Muslim di Kairo, Mesir, memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Biasanya mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan lampu Fanus.

Seperti banyak tradisi lain yang terkait dengan festival keagamaan, lentera memiliki makna budaya yang penting bagi umat Islam.

Rupanya tradisi ini telah munculi sejak Khilafah Fatimiyah memerintah sebagian besar umat muslim di dunia, melalui Mesir di abada ke-10. Ketika itu, pemasangan lampu Fanus untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan Ramadan.


2. Arab Saudi

Menengok Suasana Masjidil Haram Saat Ramadan
Dari pemantauan udara suasana Masjidil Haram dan sekitarnya sepi pada hari pertama bulan suci Ramadan di kota suci Makkah, Arab Saudi (24/4/2020). Pemerintah Arab Saudi masih memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19 di hari pertama bulan suci Ramadan di Kota Makkah. (AFP/Bandar Aldandani)

Di sejumlah negara di Arab ada seorang yang disebut sebagai Mesaharaty atau "penyeru malam."

Mesaharaty akan berkeliling di jalan-jalan desa sambil memukul drum dengan dan berseru untuk menandai waktu bangun sahur. Di beberapa negara seperti Arab Saudi, Yaman, dan Mesir, khususnya di desa-desa, kebiasaan ini masih menjadi hal yang sudah biasa dijalani.


3. Irak

Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadan (sumber: iStockphoto)

Dari semua tradisi Ramadhan di Irak, yang paling terkenal adalah permainan Mheibes. Setelah berbuka puasa saat matahari terbenam setiap hari, para pria di Irak berkumpul di sekitar lingkungan untuk bermain permainan ini. Ada dua kelompok. Setiap grup terdiri dari sekitar 40 hingga 250 pemain sekaligus. Tim bergantian menyembunyikan cincin.

Permainan dimulai dengan pemimpin satu kelompok diam-diam memberikan cincin kepada salah satu anggota timnya. Anggota tim lainnya duduk di tanah dengan kepalan tangan mereka diletakkan di pangkuan mereka. Tim lain harus menebak anggota mana yang memiliki cincin itu. Permainan ini sederhana namun menarik dan telah diturunkan dari generasi ke generasi di Irak.


4. Bangladesh

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-26, 11 Juni 2018
Ramadan belum berakhir, ini jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasa hari ke-26, 11 Juni 2018. (Ilustrasi: Pexels.com)

Di Bangladesh masyarakat memanfaatkan Ramadan untuk saling mengunjungi sanak saudara dan makan bersama. Makanan khas buka puasa di negara ini adalah jilapi (sejenis manisan). Seperti di Indonesia, sering juga masyarakat menyelenggarakan bazar menjelang buka puasa untuk menjual beragam jenis makanan.


5. Malaysia

ilustrasi Malaysia.
ilustrasi Malaysia. (AFP)

Saat bulan Ramadan di Malaysia ada salah satu makanan yang sangat khas yaitu bubur Lambuk. Bubur Lambuk adalah bubur beras yang berisi daging sapi cincang dan udang kering dengan rempah-rempah dasar yang terdiri atas bunga cengkeh, bunga lawang, jintan putih, kulit kayu manis, dan lain-lain.

Biasanya masyarakat memasak bubur ini secara gotong-royong di beberapa masjid di Malaysia. Lalu mereka membagikan bubur ini kepada orang umum dan menjadikannya sebagai bekal berbuka puasa bagi para jemaah masjid itu.


6. Qatar

Cara Mengajarkan Puasa pada Anak
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak / Sumber: iStockphoto

Di tanggal 13, 14 dan 15 pada bulan Ramadan di Qatar berlangsung sebuah festival khusus anak yang bernama Garangaou. Di festival ini anak laki-laki akan tampil dengan baju arab hitam berompi merah bersulam emas.

Sementara itu, anak-anak perempuan akan berbalut pakaian tradisional disdaashas berwarna cerah lengkap dengan ikat kepala bukhnig atau hijab hitam transparan berhias benang emas. Mereka kemudian akan berpawai dan bernyanyi di sepanjang jalan sekaligus berkunjung ke rumah-rumah penduduk untuk meminta permen dan kue.


7. India

Ilustrasi berbuka puasa
Ilustrasi berbuka puasa (Foto:Shutterstok)

Saat bulan Ramadan masyarakat di Delhi, India, akan menggelar buka puasa bersama dengan menggelar piknik di teras masjid dan camilan dari pedagang kaki lima.

Di halaman-halaman Masjid Jama, jantung dari Old Delhi, ratusan umat muslim berkumpul setiap malam untuk berbuka puasa, kecuali jika Ramadan jatuh pada musim dingin. Mereka meletakkan selembar kain besar di atas batu ubin besar yang digunakan sebagai tempat duduk dan memakan hidangan berbuka puasa yang mereka siapkan dari rumah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya