Hari Ini dan Besok Matahari Melintasi Ka'bah, Saatnya Cek Lagi Arah Kiblat

Saat Matahari melintas di atas ka'bah pada 15-16 Juli 2020, maka cek kembali arah kiblat Anda. Fenomena ini disebut istiwa a'dham atau rashdul qiblah.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2020, 06:01 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 06:01 WIB
FOTO: Melihat Kemegahan Masjidil Haram dari Udara
Pandangan dari udara menunjukkan suasana Masjidil Haram di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 24 Mei 2020. Masjid yang berlokasi di pusat Kota Mekkah ini merupakan tujuan utama dalam ibadah haji. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Matahari melintas di atas Ka'bah kembali berulang pada hari ini dan besok, Rabu (15/7/2020) dan Kamis (16/7/2020). Inilah saatnya Anda kembali cek arah kiblat. Peristiwa ini dikenal dengan nama istiwa a'dham atau rashdul qiblah.

Terkait hal itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim menjelaskan, waktu Matahari di atas Ka'bah, bayangan benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk arah kiblat. 

"Peristiwa yang sama terjadi juga pada 27 dan 28 Mei 2020 yang lalu," ujar Agus dalam keterangan tertulis Kementerian Agama atau Kemenag, Jakarta, Selasa 14 Juli 2020.

Momentum ini, imbuh dia, dapat digunakan bagi umat Islam untuk cek arah kiblat.

Berdasarkan data astronomi, matahari melintas tepat di atas Ka'bah pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA pada Rabu-Kamis, 15-16 Juli besok.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke ka'bah," Agus memaparkan.

Peristiwa untuk cek arah kiblat ini sama dengan fenomena 2018 lalu. "Secara tanggal dan waktu, kejadian ini sama dengan peristiwa pada tahun 2018 lalu," lanjut dia.

 

Video Pilihan

Ketentuan Cek Kiblat

FOTO: Melihat Kemegahan Masjidil Haram dari Udara
Gambar satelit menunjukkan pemandangan Masjidil Haram di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 12 Agustus 2019. Kepentingan Masjidil Haram sangat diperhitungkan dalam agama Islam, karena selain menjadi kiblat, masjid ini juga menjadi tempat ritual haji. (AIRBUS DEFENSE AND SPACE/AFP)

Agus Salim memaparkan pula, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yakni:

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul.

2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.

3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.

Waktu Kalibrasi Arah Kiblat

Wow, Begini Pemandangan Masjidil Haram dari Ketinggian
Pemandangan Masjidil Haram dengan Menara Abraj Al-Bait terlihat dari helikopter saat umat muslim melaksanakan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Senin (12/8/2019). Di tempat paling suci bagi umat muslim ini terdapat Kakbah yang menjadi kiblat bagi umat muslim seluruh dunia. (AP Photo/Amr Nabil)

Beberapa waktu lalu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, arah kiblat dapat dilihat dengan akurat pada saat jatuhnya kalibrasi arah kiblat. Fenomena ini kerap disebut, Kulminasi Agung, atau Rasdul Qiblah dalam istilah Arab. Rasdul Qiblah secara harfiah berarti meluruskan kiblat.

Di tiap tahunnya, ada waktu tertentu di mana posisi matahari berada tepat di atas Ka’bah ketika tengah hari. Terhitung ada dua waktu Kulminasi Agung yang dapat menjadi kalibrasi arah Ka’bah, yaitu tiap 28 Mei dan 16 Juli. Pada tahun kabisat, waktu ini terjadi pada 27 Mei dan 15 Juli. Menurut keterangan LAPAN, pada waktu ini seluruh bayangan benda yang tegak lurus permukaan Bumi akan menghadap ke arah kiblat.

Pada tahun 2020 yang bertepatan dengan tahun kabisat, Rasdul Qiblah jatuh pada Rabu, 27 Mei 2020 dan Rabu, 15 Juli 2020. Di Indonesia, waktu yang tepat untuk kalibrasi arah Ka’bah adalah pada pukul 16.18 WIB pada 27 Mei 2020 dan pukul 16.27 WIB pada Rabu, 15 Juli 2020.

Cara Betulkan Arah Kiblat Menurut LAPAN

Saudi Terkonfirmasi Corona, Begini Suasana Kota Makkah
Para pekerja membersihkan Masjidil Haram saat kegiatan umrah di kota suci Muslim Mekah, Arab Saudi, Senin, (2/3/2020). Semenjak pemerintah Arab Saudi melarang kegiatan umrah, tempat paling suci umat Islam ini menjadi terlihat lebih sepi dari biasanya. (AP Photo/Amr Nabil)

Cara membetulkan arah kiblat menurut LAPAN adalah dengan melihat bayangan matahari. Dilansir dari edukasi.sains.lapan.go.id, berikut cara membetulkan arah kiblat di Indonesia menurut LAPAN:

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, cari lokasi dengan permukaan rata seperti lantai, papan, atau tanah datar dan pastikan permukaan terkena cahaya matahari.

2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul.

3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan. (dapat merujuk ke http://jam.bmkg.go.id atau http://time.is).

4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90Ëš dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul.

5. Tunggu hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

(Rita Ayuningtyas/Anugerah Ayu Sendari)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya