Liputan6.com, Tangerang Pertumbuhan hari dua Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Multimedia Nusantara (OMB UMN) 2020 telah diselenggarakan pada Rabu (19/08/2020). Di hari pertumbuhan kedua tersebut, OMB UMN 2020 kembali mengajak mahasiswa mengembangkan karakter mereka.
Baca Juga
Advertisement
Melalui seminar yang diadakan, mahasiswa diajak untuk memegang prinsip yang teguh untuk mencegah anti nasionalisme dan anti radikalisme dalam dunia perkuliahan.
“Kalau mengacu pada World Economic Forum tahun 2016, membangun generasi emas 2045 itu harus dibekali dengan keterampilan abad 21. Mahasiswa harus membangun kualitas karakter seperti religiusitas, rasa nasionalisme, kemandirian, gotong royong, serta integritas,” jelas Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen. Pol. (Purn.) Ir. Hamli, M.E.
Menurut Hamli, masyarakat seringkali memberi stigma negatif terhadap suatu agama sebagai penyebar paham terorisme. Padahal, terorisme sendiri bermula pada ideologi radikal dari individu atau kelompok masing-masing. Paham terorisme dapat terjadi kepada siapa pun tanpa mengacu pada agama tertentu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis
Berdasarkan data oleh Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP) pada 2012 yang dipaparkan Hamli, mayoritas terorisme berasal dari motif ideologi agama dengan persentase mencapai 45 persen. Selanjutnya, dipengaruhi oleh solidaritas komunal, mentalitas gerombolan, balas dendam, situasional, dan separatisme.
Demi mencegah paham tersebut, mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan literasi dasar dan kompetensi seperti berpikir kritis. Hal tersebut diperlukan agar mahasiswa tidak mudah termakan ideologi yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan Pancasila.
Advertisement
Melawan paham radikalisme
Kepekaan mahasiswa akan radikalisme perlu diasah karena paham ini dapat masuk melalui kebijakan sekolah, guru, serta alumni. Selain itu, pemicu lainnya dapat muncul melalui orang terdekat seperti keluarga dan teman.
Mahasiswa baru UMN pun antusias untuk ikut melawan paham radikalisme. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dari mahasiswa baru yang ditanyakan kepada narasumber pada seminar hari itu.
Rangkaian acara OMB UMN 2020 dilanjutkan dengan kuliah Sayaka (Person In Charge). Kali ini, Sayaka setiap kelompok menjelaskan perbedaan siswa dan mahasiswa, 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun), serta penjelasan mengenai tagline OMB yang berbunyi “Teguh Berpijak, Siap Berdampak!”. Melalui kuliah Sayaka pada kelompok masing-masing, mahasiswa dibekali dengan semangat dan motivasi untuk siap menyandang peran sebagai ‘mahasiswa’.
“Kakak berharap kalian dapat menjadi mahasiswa yang bangga terhadap diri sendiri dan membanggakan lingkungan lainnya,” Ujar Sayaka kelompok 94 Grace Priyono kepada anggota kelompoknya.
Memperkenalkan peraturan kampus
Meski dilaksanakan secara daring, OMB tahun ini turut memperkenalkan peraturan kampus dan berbagai fasilitas kampus UMN dengan fitur UMN 360 yang memungkinkan peserta untuk menjelajahi kampus secara virtual.
Selain diajak untuk mengenal kampus, mahasiswa juga diberikan bekal dalam mencari referensi tempat makan yang ada di sekitar kampus melalui konten Sadhiya (Konsumsi) dengan konten food mapping. Tak hanya itu, Drayaka (Medic) memberikan konten tentang bagaimana menjadi pribadi yang produktif dan mampu mengatur jadwal kegiatan sehari-hari.
Pertumbuhan hari dua OMB kali ini ditutup oleh janji mahasiswa yang dipimpin oleh ketua OMB UMN 2020 Regine Meliani dan persembahan inaugurasi oleh segenap panitia OMB UMN 2020.
Advertisement